Suasana Perayaan Natal Persekutuan Doa Korpri. Foto: Vian Pro Kutim
SANGATTA – Perayaan Natal bukan sekadar euforia tahunan yang dirayakan dengan hiasan megah, hiburan meriah, atau pemberian hadiah. Bagi umat Kristiani, Natal adalah peristiwa sakral, Allah yang Maha Mulia rela merendahkan diri menjadi manusia untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa dan membawa mereka menuju kehidupan kekal. Pesan inilah yang menjadi inti perayaan Natal Persekutuan Doa Pegawai Korpri, TNI, dan Polri se-Kutai Timur (Kutim) yang berlangsung di Gedung Serba Guna Bukit Pelangi, Sangatta, Selasa (28/1/2025).
Dalam khotbahnya, Pdt Lidya Tandirerung menekankan bahwa Natal melambangkan kesederhanaan dan ketulusan, sebagaimana digambarkan melalui kelahiran Yesus di kandang domba, palungan, dan kehadiran para gembala.

“Natal adalah simbol kemurnian, kepolosan, dan kejujuran. Nilai-nilai ini harus menjadi pola hidup, terutama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sehari-hari,” ujar Pdt Lidya, yang juga Ketua Sekolah Tinggi Filsafat dan Theologia Indonesia Timur (STFT Intim) Makassar.
Ia mengingatkan para ASN, TNI, dan Polri di Kutim agar menjalankan amanah dengan integritas dan rasa takut akan Tuhan. Bekerja dengan sungguh-sungguh, bukan untuk mendapatkan pujian manusia, tetapi demi Tuhan. Menjadi pekerja yang berintegritas di mana pun ditempatkan.

Sementara itu Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, melalui Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Roma Malau, menyampaikan apresiasi kepada para pegawai Kristen di Kutim. Dalam sambutannya, Roma mendorong para pegawai menjadi teladan dalam bekerja.

“Jadilah garam dan terang bagi dunia. Jangan menjadi batu sandungan, tetapi gunakan waktu untuk menjadi berkat bagi sesama,” ujar Roma di hadapan para peserta perayaan.
Sedangkan Ketua Umum Persekutuan Doa Pegawai Korpri, TNI, dan Polri Kutim Simon Salombe, juga menyampaikan rasa syukur atas kerja keras panitia dan dukungan berbagai pihak sehingga perayaan Natal tahun ini berjalan lancar. Ia mengingatkan bahwa segala pekerjaan besar bisa terselesaikan jika diserahkan kepada Tuhan.

“Tak ada yang mustahil bagi Tuhan. Dengan ketekunan, keikhlasan, dan kerja sama, Tuhan pasti membuka jalan,” ungkap Simon.

Sebagai wujud solidaritas Natal, panitia akan menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak banjir di Kutim. Donasi dari beberapa anggota DPRD Kutim dan para donatur. Bantuan ini akan segera diserahkan kepada warga yang membutuhkan.
“Ini adalah wujud kasih Natal,” jelas Simon.
Perayaan yang berlangsung khidmat ini menjadi momentum refleksi bagi para pegawai Kristen di Kutim untuk menghidupi nilai-nilai Natal. Dalam kesederhanaan dan ketulusan. Mereka diingatkan untuk menjadi pelayan masyarakat yang berintegritas, memberikan dampak positif, dan terus bekerja dengan semangat melayani. Dengan diiringi doa, pesan Natal ini diharapkan mampu menginspirasi perubahan nyata, tidak hanya di lingkungan kerja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. (kopi4/kopi3)