Beranda Kutai Timur Di Perayaan Natal IKAT, Ardiansyah Sebut Kutai Timur Miniatur Indonesia, Terbuka Bagi...

Di Perayaan Natal IKAT, Ardiansyah Sebut Kutai Timur Miniatur Indonesia, Terbuka Bagi Semua

88 views
0

Suasana Perayaan Natal IKAT. Foto: Vian Pro Kutim

SANGATTA – Dalam perayaan Natal Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Kutai Timur (Kutim) di Gedung Serba Guna Bukit Pelangi, Sangatta, Jumat (31/1/2025), Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menegaskan bahwa kabupaten ini adalah rumah bagi semua. Kutim telah lama menjadi magnet bagi pendatang dari berbagai penjuru Nusantara. Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sektor pertambangan, perkebunan, pertanian, dan pariwisata berkembang pesat, Kutim menciptakan peluang bagi masyarakat dari berbagai latar belakang budaya dan agama untuk hidup berdampingan.

“Kutai Timur ini daerah yang heterogen. Artinya, masyarakatnya berasal dari berbagai latar belakang budaya, adat istiadat, suku, dan agama. Tidak ada yang diistimewakan, semua memiliki kesempatan yang sama,” ujar Ardiansyah di hadapan ratusan warga Toraja yang hadir.

Keberagaman ini, menurutnya, bukan hanya sekadar realitas sosial, tetapi juga kekuatan bagi Kutim dalam membangun daerah yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan. Tantangan ke depan menurutnya adalah menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, kemajuan teknologi harus diimbangi dengan SDM yang andal.

“Jangan sampai peluang yang ada tidak bisa dimanfaatkan dengan baik,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Ardiansyah juga menyampaikan ucapan selamat Natal kepada seluruh umat Kristiani serta harapan agar tahun 2025 menjadi awal yang lebih baik bagi semua.

Pesan spiritual turut disampaikan oleh Ketua Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja Pdt Alfred Anggui. Ia mengingatkan bahwa dalam keadaan apa pun, Tuhan selalu hadir bersama umat-Nya.

“Kelahiran Yesus Kristus di kandang domba di Betlehem adalah rencana Tuhan untuk menyelamatkan manusia dengan cara yang di luar nalar. Sejak lahir hingga wafat di kayu salib, Kristus memilih jalan yang paling hina untuk mengangkat manusia dari lumpur dosa,” tuturnya.

Ia juga menegaskan bahwa kasih Tuhan tidak pernah berkesudahan. Sekalipun dalam lembah kekelaman, Tuhan tetap hadir. Itulah makna sejati Natal. Yakni kasih setia-Nya selalu baru setiap hari, bagi orang yang percaya dan mengasihi-Nya.

Ketua IKAT Kutim Pither Buyang, turut menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kutim yang telah memberikan dukungan dalam penyelenggaraan acara ini. Dia mewakili seluruh jemaat bersyukur bisa merayakan Natal dengan damai dan sukacita.

“Sekaligus menyukuri telah melewati tahun politik 2024 yang berlangsung aman dan lancar,” ungkapnya.

Masyarakat Toraja di Kutim telah lama dikenal sebagai salah satu komunitas yang aktif dalam berbagai sektor, baik di pemerintahan, swasta, maupun bidang sosial keagamaan. Perayaan Natal bukan sekadar seremoni keagamaan, tetapi juga momentum memperkuat persaudaraan di tanah perantauan.

Ajakan Bupati Ardiansyah agar semua elemen masyarakat bersinergi dalam membangun Kutim mendapat sambutan hangat. Sebagai daerah yang terus berkembang, Kutim memang membutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakatnya.

“Mari kita bersama-sama membangun Kutai Timur agar menjadi tempat yang lebih baik bagi kita semua,” pungkasnya.

Dalam suasana penuh kebersamaan, perayaan Natal IKAT Kutim tahun ini menjadi refleksi tentang pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman. Sebuah cerminan bahwa Kutim bukan sekadar wilayah administratif, tetapi juga miniatur Indonesia yang kaya akan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini