SANGATTA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutai Timur (Kutim) menggelar buka puasa bersama dalam suasana hangat penuh keakraban di Kopikai, Jalan Soekarno-Hatta, Sangatta Utara, Minggu (9/3/2025). Acara ini menjadi ajang silaturahmi antara insan pers, pemerintah daerah dan mitra strategis PWI.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Ketua DPRD Kutim Jimmy sedianya dijadwalkan hadir, namun keduanya berhalangan. Kehadiran Wakil Bupati Mahyunadi mewakili Pemkab Kutim tetap menjaga nuansa kebersamaan. Turut hadir Kepala Dinas Kominfo Perstik Ronny Bonar Hamonangan Siburian, perwakilan PT Kaltim Prima Coal (KPC), Pertamina, serta sejumlah mitra kerja PWI lainnya.

Dari PWI, Ketua Wardi memimpin jalannya acara bersama Sekretaris Deddy, Bendahara Erwin, serta puluhan pengurus dan anggota lainnya. Dalam sambutannya, Wardi menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar buka puasa, tetapi juga momentum memperkuat sinergi antara PWI, Pemkab, dan mitra kerja demi kemajuan daerah.
“Kami berharap PWI terus bersinergi dengan Pemkab Kutim dan mitra lainnya. Pers memiliki peran penting dalam pembangunan,” ujar Wardi, jurnalis senior di Kaltim.
Ia juga mengungkapkan bahwa PWI Kutim saat ini memiliki hampir 40 anggota dengan tingkat sertifikasi yang beragam. Keberadaan mereka menjadi bagian dari ekosistem informasi yang menghubungkan pemerintah dengan masyarakat.

Wabup Kutim H Mahyunadi dalam sambutannya mengapresiasi peran PWI sebagai organisasi profesi yang menjaga profesionalisme jurnalis. Ia berharap sinergi antara wartawan dan Pemkab Kutim dapat terus terjalin dengan baik.
“Teman-teman wartawan adalah corong informasi. Kami berharap media tidak hanya mengkritisi, tetapi juga mengangkat pencapaian pemerintah. Kritik yang membangun akan membantu perbaikan, tetapi apresiasi terhadap keberhasilan juga penting untuk keseimbangan informasi,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya pemberitaan yang berimbang. Menurutnya, masyarakat berhak mengetahui tidak hanya kekurangan kebijakan, tetapi juga keunggulan dan capaian pembangunan yang telah diraih.
Mahyunadi juga menyinggung kepemimpinan Ardiansyah-Mahyunadi (ARMY) yang diamanahkan hingga 2030 mendatang. Dengan visi Kutim Hebat, pasangan ini telah merancang 50 program strategis yang mencakup berbagai sektor pembangunan.

Setelah berbuka puasa dan salat Magrib berjamaah, acara berlanjut dengan sesi diskusi. Puluhan wartawan berdialog dengan Wabup mengenai berbagai isu daerah, menciptakan ruang komunikasi yang lebih terbuka antara media dan pemerintah.
Momentum ini semakin mengukuhkan peran PWI sebagai pilar keempat demokrasi di Kutim, sekaligus mempererat hubungan dengan pemerintah dan mitra kerja dalam membangun daerah yang lebih maju dan transparan. (kopi3)