Beranda Keagamaan Nuzulul Qur’an di Kutim, Momentum Penguatan Spiritual dan Sosial

Nuzulul Qur’an di Kutim, Momentum Penguatan Spiritual dan Sosial

154 views
0

Bupati Ardiansyah saat memberikan sambutan dalam peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Agung Al Faruq Sangatta. Foto : Nasruddin/Pro Kutim

SANGATTA – Suasana religius menyelimuti pelataran Masjid Agung Al-Faruq, Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi, saat Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) memperingati Nuzulul Qur’an 1446 H, Minggu (16/3/2025) malam. Acara yang digelar atas kerja sama Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) ini menghadirkan tokoh-tokoh penting daerah, termasuk Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Mahyunadi.

Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah mengajak masyarakat menjadikan peringatan ini sebagai refleksi untuk mendalami dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

“Alhamdulillah, kita masih diberi kesempatan hadir di malam penuh berkah ini. Mari kita dengarkan hikmah Nuzulul Qur’an dan menjadikannya pegangan hidup,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan spiritualitas masyarakat, ia menegaskan bahwa Masjid Agung Al-Faruq telah dibuka 24 jam selama 10 hari terakhir Ramadan, memungkinkan umat Islam beritikaf tanpa batasan waktu.

“Masjid ini kita buka untuk siapa saja yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tambahnya.

Tak hanya itu, Bupati juga menegaskan pentingnya partisipasi aktif para ASN dalam kegiatan keagamaan.

“Ke depan, panitia harus memastikan semua perangkat daerah hadir. Jangan hanya datang kalau ada absen,” tegasnya, menandaskan pentingnya keterlibatan pejabat dalam pembinaan spiritual masyarakat.

Plt Kepala Bagian Kesra Kutim Nurkholis, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membimbing ASN dan masyarakat agar lebih memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dalam keseharian mereka.

“Ini bukan sekadar seremoni, tetapi sarana pembelajaran spiritual untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita,” kata Nurkholis.

Peringatan Nuzulul Qur’an tahun ini menghadirkan Ustadz Abdul Kadir, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir, sebagai penceramah utama. Mengangkat tema “Mengimplementasikan Nilai-Nilai Al-Qur’an dalam Menggapai Ridho Allah SWT Menuju Kutim yang Penuh Berkah”. Dia menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah panduan hidup yang harus dipegang teguh oleh umat Islam.

“Dari lahir hingga kembali kepada Allah, Al-Qur’an adalah petunjuk utama kita. Ia membimbing kita membedakan mana yang benar dan mana yang salah,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberkahan daerah tak hanya bergantung pada pembangunan fisik, tetapi juga pada sejauh mana masyarakat menerapkan nilai-nilai Qur’ani dalam setiap aspek kehidupan.

Peringatan ini menjadi momentum bagi masyarakat Kutim untuk semakin mempererat hubungan spiritual dan sosial, sekaligus memperkuat identitas religius di tengah dinamika kehidupan modern. Harapannya, Kutim tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga penuh berkah dalam setiap langkahnya. (kopi14/kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini