Beranda Kutai Timur Audiensi DPPKB Kutim dan Kemendukbangga Kaltim, Perkuat Gerakan Genting

Audiensi DPPKB Kutim dan Kemendukbangga Kaltim, Perkuat Gerakan Genting

83 views
0

Jalannya Audiensi Genting DPPKB Kutim dan Kemendukbangga Kaltim. Foto: Wahyu DPPKB Kutim

SANGATTA – Suasana harmonis dan kolaboratif menyelimuti pertemuan antara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kutai Timur (Kutim), Achmad Junaidi B, dengan Kepala Perwakilan Kemendukbangga Kaltim, dr Nurizky Permanajati, pada Selasa (25/3/2025) pagi. Audiensi bertajuk Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) ini menegaskan komitmen kedua pihak dalam mengatasi masalah stunting di wilayah “Tuah Bumi Untung Benua”.

Dalam kesempatan tersebut, Achmad Junaidi B mengapresiasi dukungan Kemendukbangga Kaltim serta memaparkan langkah progresif yang telah dilakukan PPKB Kutim sejak awal 2025. Seluruh jajaran dinas, mulai dari kepala dinas, kepala bidang, hingga pejabat fungsional, telah berpartisipasi sebagai orang tua asuh bagi anak-anak stunting di 18 kecamatan.

“Setiap pejabat memiliki anak asuh berdasarkan data By Name By Address di semua kecamatan,” ujar pria kelahiran Muara Ancalong itu.

Ia juga menambahkan bahwa program ini akan diperluas dengan mewajibkan setiap kepala perangkat daerah mengasuh minimal tiga anak stunting, sesuai arahan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim. Tak hanya pemerintah, berbagai perusahaan seperti PT GAM, PT Indominco, dan Indexim turut berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting melalui edukasi, penyediaan lingkungan sehat, serta peningkatan pola makan bergizi, melampaui sekadar pemberian makanan tambahan (PMT).

“BAZNAS Kutim juga telah mengalokasikan dana khusus untuk program ini. Kami tinggal melengkapi laporan di aplikasi Siga Elsimil,” ujar Junaidi yang mengenakan kopiah hitam.

Sementara itu, dr Nurizky Permanajati memaparkan transformasi BKKBN menjadi Kemendukbangga serta program Quick Wins prioritas. Program Genting sendiri menargetkan 1 juta anak Indonesia dengan melibatkan orang tua asuh dari unsur pemerintah, swasta, hingga masyarakat.

“Ini adalah gerakan gotong royong non-APBN/APBD,” jelas Kiky, sapaan akrabnya.

Ia juga menekankan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh sanitasi, ketersediaan air bersih, dan kondisi ekonomi.

“Kami fokus pada pencegahan, karena stunting pada anak di atas dua tahun sulit dipulihkan. Target kami adalah zero new stunting,” tegasnya.

Selain Genting, Kemendukbangga Kaltim juga menggalakkan berbagai program lain seperti GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) untuk mengatasi fenomena fatherless, TAMASYA (intervensi 460 Taman Asuh Anak), serta SIDAYA (pendampingan lansia).

Audiensi ini turut dihadiri oleh Kabid K3 Ani Saida, Plt Kabid P2 La Beti, perwakilan PT Telen, PT Pama, Dinas Kesehatan Kutim, serta penyuluh KB. Materi Genting dipaparkan oleh Sekretaris Pengendali Genting, Lilik Nurkolidah, dan dilanjutkan dengan diskusi implementasi program. Sebelum kembali ke Samarinda, Kepala Perwakilan Kemendukbangga Kaltim juga berkesempatan untuk mengisi talkshow di Ruang Multimedia Bangga Kencana guna menyosialisasikan langkah strategis pencegahan stunting di Kutim.(*/kopi13)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini