Jalannya seleksi Paskibraka Kutim diikuti 72 peserta. Foto: Bella/Pro Kutim
SANGATTA — Semangat nasionalisme tampak membara di Gedung Olahraga (GOR) Kudungga, Senin pagi (14/4/2025), saat Seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Tahun 2025 resmi dibuka. Acara pembukaan dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum (Admum) Seskab Kutai Timur, Poniso Suryo Renggono, yang hadir mewakili Bupati Kutai Timur.
Kegiatan seleksi yang digelar setiap tahun ini menjadi salah satu ajang prestisius bagi pelajar tingkat SMA/SMK sederajat di Kutai Timur. Dalam laporannya, Hapiah selaku perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Timur sekaligus panitia seleksi, menjelaskan bahwa proses penjaringan calon peserta telah dimulai sejak awal Januari 2025.

“Seleksi ini diawali dengan sosialisasi ke sekolah-sekolah di seluruh kecamatan Kutai Timur. Pendaftaran peserta dilakukan secara terbuka dan transparan melalui aplikasi resmi yang telah ditetapkan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dari 300 pendaftar yang berasal dari kelas X SMA dan SMK sederajat, sebanyak 234 orang dinyatakan terverifikasi,” ungkap Hapiah.
Tak hanya berpatokan pada semangat semata, seleksi Paskibraka tahun ini menerapkan proses ketat. Para peserta wajib melewati serangkaian tahapan, mulai dari seleksi administrasi, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), hingga Tes Intelejensi Umum (TIU). Setelah proses penyaringan yang cukup ketat, terpilih 72 peserta terbaik yang akan melangkah ke tahap akhir.

“Dari jumlah tersebut, nantinya akan dipilih lima peserta terbaik, yakni tiga putra dan dua putri, untuk mewakili Kutai Timur dalam seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Kalimantan Timur,” ujar Hapiah.
Ia juga menambahkan bahwa selain lima kandidat provinsi, sebanyak 36 peserta terbaik akan dikukuhkan sebagai Paskibraka Kabupaten Kutai Timur tahun ini.

Dalam sambutan Bupati Kutai Timur yang dibacakan oleh Poniso Suryo Renggono, disampaikan apresiasi sekaligus harapan besar bagi para peserta. Seleksi ini diharapkan tidak hanya melahirkan pengibar bendera yang gagah dan disiplin, tetapi juga sosok pemuda-pemudi yang mampu menjadi agen perubahan untuk daerah.

“Kutai Timur memerlukan generasi muda yang bukan hanya unggul dalam akademik, tapi juga kuat mental, berjiwa kepemimpinan, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat,” tegas Poniso saat membacakan pesan Bupati.

Di akhir sambutan, Bupati juga berpesan agar peserta menjadikan proses seleksi ini sebagai ajang pembentukan karakter.
“Apapun hasilnya nanti, kalian adalah generasi muda pilihan yang sudah membuktikan keberanian untuk melangkah dan berkompetisi dengan sehat,” tutup Poniso.
Seleksi Paskibraka ini bukan hanya soal tugas pengibaran bendera, melainkan juga tentang membentuk teladan masa depan bagi Kutai Timur yang berdaya saing dan berjiwa nasionalis.(kopi12/kopi13)