Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menyerahkan bantuan ambulans. Foto: ist
SANGATTA — Ada yang berbeda di pelataran Masjid Al-Hidayah, Sangatta Utara, Selasa (15/4/2025). Di bawah langit yang teduh dan suasana yang hangat, satu unit mobil ambulans resmi diserahkan kepada pengurus masjid oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman, hadir langsung menyerahkan bantuan itu. Sebuah bentuk nyata dari kepedulian terhadap fasilitas layanan umat.
Mobil ambulans yang kini terparkir di halaman masjid bukan sekadar kendaraan. Bagi masyarakat sekitar, itu adalah simbol harapan. Alat bantu darurat yang kelak dapat menjadi penyelamat dalam situasi kritis.
Ketua Pengurus Masjid Al-Hidayah, Teguh, menyambut hangat bantuan tersebut. Ia tak sendiri. Didampingi sekretaris Ilham AlGifari dan bendahara Triono, ketiganya menyatakan komitmen untuk memanfaatkan dan merawat ambulans itu dengan sebaik-baiknya.
“Ini bukan hanya amanah, tapi juga tanggung jawab besar untuk kami sebagai pengurus. InsyaAllah, ambulans ini akan kami fungsikan bagi kebutuhan jamaah dan warga sekitar, khususnya dalam hal transportasi kesehatan dan penanganan darurat,” ujar Teguh.
Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman saat penyerahan menegaskan pentingnya menjaga aset yang telah diberikan pemerintah.
“Apa yang diberikan pemerintah ini mohon dijaga, dirawat, dan kalau bisa dibuatkan garasi agar tidak kepanasan. Ambulans ini milik bersama, dan penggunaannya harus tepat sasaran,” katanya, sembari menyalami pengurus masjid satu per satu.
Kehadiran ambulans ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Kutim dalam memperkuat peran institusi keagamaan, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat layanan sosial. Tak hanya itu, bantuan ini juga menegaskan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih peduli, sigap, dan saling membantu.
Menurut Ilham AlGifari, keberadaan ambulans ini akan menjadi sangat penting terutama bagi warga yang kurang mampu dan tidak memiliki akses kendaraan saat kondisi darurat.
“Selama ini, banyak warga yang kesulitan saat harus membawa keluarga yang sakit ke rumah sakit, apalagi di tengah malam. Dengan adanya ambulans ini, kami ingin hadir membantu tanpa memungut biaya,” ungkapnya.
Sementara Triono memastikan bahwa anggaran operasional dan perawatan ambulan akan dialokasikan secara transparan. Dia mewakili pengurus masjid berjanji tidak akan menelantarkan kendaraan ini.
Warga sekitar menyambut gembira bantuan tersebut. Inisiatif ini menunjukkan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah tetapi juga bisa berperan aktif dalam urusan kemanusiaan. Dengan keberadaan ambulans ini, Masjid Al-Hidayah kini tak hanya mengumandangkan azan lima waktu, tapi juga siap menjadi titik awal penyelamatan nyawa, kapan pun diperlukan. Bantuan ini kecil secara nominal bagi pemerintah, tapi besar nilainya bagi masyarakat. Dan bila dirawat dan dimanfaatkan dengan tepat, ambulans ini akan menjadi berkah panjang bagi Sangatta Utara. (kopi3)
