Momen Safari Syawal di Muara Bengkal yang dihadiri oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Mahyunadi. Foto: Irfan/Pro Kutim
MUARA BENGKAL — Suasana kehangatan Syawal masih terasa kental di Masjid At Taqwa, Kecamatan Muara Bengkal, Senin (21/4/2025) malam. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melanjutkan rangkaian Safari Syawal 1446 Hijriah, menyapa jajaran pemerintah kecamatan dan masyarakat Muara Bengkal serta Muara Ancalong dalam momentum halal bihalal yang penuh kebersamaan usai Salat Isya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan pesan penting terkait semangat membangun daerah yang berkesinambungan. Ia menegaskan, momen Syawal yang sarat dengan silaturahmi dan saling memaafkan ini harus menjadi pemantik semangat untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam upaya melanjutkan pembangunan di Kutai Timur.

“Pembangunan itu sifatnya berkelanjutan. Saya bersama Wakil Bupati sudah menyiapkan konsep agar pembangunan di Kutim terus berjalan, bersinergi dengan dunia usaha. Harapannya, seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat dari apa yang telah dan akan pemerintah lakukan,” ujar Ardiansyah di hadapan masyarakat yang memadati masjid.
Tak lupa, Ardiansyah mengucapkan terima kasih atas antusiasme masyarakat yang datang dari berbagai pelosok untuk menghadiri acara tersebut. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memanfaatkan momen halal bihalal ini sebagai ajang mempererat hubungan dan memperkuat komitmen bersama membangun daerah.
“Terima kasih kepada masyarakat yang telah hadir, bahkan ada yang datang dari jauh. Mari kita manfaatkan momen Syawal ini sebaik-baiknya, semoga membawa keberkahan bagi kita semua,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Muara Bengkal, Norhadi, dalam sambutannya mengapresiasi perhatian pemerintah daerah atas kemajuan pembangunan di wilayahnya. Ia menyebut beberapa hasil pembangunan telah dirasakan oleh masyarakat, termasuk infrastruktur jalan.

“Tinggal kini kami mohon bantuan untuk memberikan perhatian kepada Jalan Mulupan dan Batu Balai untuk segera ditingkatkan pembangunannya. Namun, kami masih berharap pemerintah dapat melanjutkan usulan tambahan, seperti pengadaan air bersih, instalasi listrik, dan rumah layak huni untuk masyarakat,” ucap Norhadi.
Rangkaian acara malam itu juga diisi dengan tausiah oleh Ustad Zulkarnain yang mengingatkan pentingnya keikhlasan dalam berbuat kebaikan, salah satunya melalui salawat. Ia juga menegaskan bahwa tradisi halal bihalal adalah warisan budaya yang mempererat persaudaraan di tengah masyarakat.

“Orang yang pelit biasanya enggan bersalawat. Sementara halal bihalal adalah tradisi yang tidak bisa dilepaskan dari budaya kita, karena inilah momentum untuk saling membuka hati dan mempererat tali silaturahmi,” pesan Ustad Zulkarnain.
Safari Syawal ini diharapkan mampu menjadi penguat solidaritas antara pemerintah dan masyarakat dalam mendorong percepatan pembangunan di Kutai Timur.(kopi13/kopi3)