Momen Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman dan istri Ny Hj Siti Robiah dalam peresmian Kantor Desa dan PAUD. Foto: istimewa
RANTAU PULUNG – Suasana Desa Pulung Sari, Kecamatan Rantau Pulung, Minggu (11/5/2205) pagi ini tak seperti biasanya. Jalanan desa ramai sejak matahari belum tinggi. Warga dan para ibu sibuk menyiapkan hidangan tradisional, sementara para tokoh masyarakat berdiri di tepi jalan menyambut kedatangan tamu istimewa, Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman dan istri Ny Hj Siti Robiah.
Hari ini, menjadi Minggu yang bersejarah bagi Pulung Sari. Tiga fasilitas publik, yaitu kantor desa, balai desa, dan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diresmikan oleh Bupati. Tanda peresmian dilakukan dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti, disaksikan langsung oleh Ketua TP PKK Kutim Hj Siti Robiah, Staf Ahli Bupati Hj Sulastin, Kadisdikbud Mulyono, Camat Rantau Pulung Tristiningsih, jajaran Forkopimcam, serta Kepala Desa Pulung Sari Sarwoto.


Warga menyambut peresmian itu bukan sekadar seremoni. Mereka melihatnya sebagai awal baru. Seluruh warga desa nampak sangat bersyukur dan berharap kantor ini membawa perubahan positif bagi pelayanan dan pembangunan desa.
Bupati Kutim H Ardiansyah dalam sambutannya menekankan bahwa pembangunan ini adalah wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik hingga ke pelosok desa.
“Semoga gedung ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan menjadi pusat aktivitas warga yang bermanfaat,” katanya.


Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan sejak usia dini sebagai bagian dari strategi jangka panjang membangun Kutim. Kesadaran orang tua menyekolahkan anaknya wajib ditumbuhkembangkan. Pemerintah telah menetapkan usia pendidikan 13 tahun, dimulai dari PAUD. Lebih lanjut, ia menyinggung dua perguruan tinggi milik Kutim, yaitu STIPER dan STAIS, yang menurutnya masih lebih banyak diisi mahasiswa dari luar daerah.
“Sayang sekali, hanya 30 persen anak-anak Kutim yang mengisi tiap angkatan. Ini tantangan besar. Padahal kita punya Baznas yang sudah memfasilitasi 50 pelajar belajar ekonomi syariah gratis di Depok,” jelasnya.


Ardiansyah juga mengungkapkan bahwa dana desa terus ditingkatkan, termasuk alokasi dana ke setiap RT yang naik signifikan. Dulu hanya Rp50 juta per RT, sekarang Rp250 juta.
“Gunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan warga,” katanya.
Kepala Desa Pulung Sari Suwoto, menyatakan bahwa kehadiran fasilitas baru ini akan memperkuat pelayanan kepada masyarakat.
“Dengan kantor baru yang lebih luas dan fasilitas yang lengkap, pelayanan akan lebih cepat, nyaman, dan transparan,” ucapnya.


Tak berhenti sampai di situ, Suwoto juga menyampaikan usulan pembangunan lanjutan seperti pembangunan masjid dan pengadaan ambulans desa, sebagaimana sudah dimiliki beberapa desa lain di Rantau Pulung.
Camat Rantau Pulung Tristiningsih, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
“Kolaborasi inilah yang akan mempercepat pembangunan berkelanjutan. Cara terbaik kita mensyukuri pembangunan ini adalah dengan memperkuat spiritualitas, salah satunya lewat tausiah oleh Hj. Kharisma Yogi Noviana dari Madiun,” jelasnya.


Tiga bangunan yang berdiri tegak di jantung desa kini bukan hanya simbol kemajuan, tapi juga harapan. Harapan akan pelayanan publik yang lebih baik, pendidikan anak usia dini yang lebih terjangkau dan berkualitas, serta pusat kegiatan sosial yang inklusif.
Peresmian ini menjadi penanda bagi Pulung Sari dalam menapaki jalan panjang menuju desa yang mandiri, tangguh, dan sejahtera. Pemkab Kutim menunjukkan bahwa pembangunan bukan hanya soal beton dan atap, tetapi tentang harapan dan martabat warga. (kopi4/kopi3)