Momen Pelantikan Pengurus Perbakin Pemkab Kutai Timur. Foto: Alvian Pro Kutim
SANGATTA — Di balik gema tepuk tangan yang membahana di Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Sangatta, Minggu (18/5/2025) pagi, semangat baru dunia olahraga menembak di Kutai Timur (Kutim) resmi dimulai. Pengurus Kabupaten Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) Kutim masa bakti 2024–2028 resmi dilantik oleh Ketua Pengurus Provinsi Perbakin Kalimantan Timur (Kaltim) Roy Nirwan. Figur yang dipercaya memimpin organisasi ini adalah Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, sosok yang selama ini dikenal aktif membina cabang olahraga daerah.
Prosesi pelantikan berlangsung khidmat, namun penuh antusias. Hadir Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, jajaran Forkopimda, pengurus dan anggota dari 11 klub menembak se-Kutim, hingga para mahasiswa dan pelajar yang menjadi harapan generasi baru. Di tengah acara, semangat olahraga menembak bukan hanya digaungkan sebagai cabang kompetitif, tapi juga sebagai sarana pembinaan karakter dan ketahanan daerah.


Dalam sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah menekankan pentingnya menjadikan olahraga sebagai alat transformasi sosial dan identitas daerah. Ia menyatakan bahwa Kutim memiliki potensi besar untuk menjadi barometer olahraga menembak. Bahkan menjadi lumbung atlet berprestasi di tingkat nasional.
“Semoga kepengurusan baru ini membawa warna baru dan prestasi yang lebih gemilang. Kutim memiliki semua potensi untuk menjadi pusat pembinaan atlet menembak terbaik. Tidak ada cabang olahraga yang dianaktirikan,” ujar Ardiansyah.
Komitmen Pemkab Kutim diwujudkan lewat pembangunan fasilitas olahraga, termasuk perluasan kawasan Stadion Kudungga untuk mendukung berbagai cabang olahraga. Khusus untuk menembak, Kutim telah memiliki lapangan tembak yang siap difungsikan secara maksimal.

Di bawah kepemimpinan Mahyunadi, Perbakin Kutim menargetkan kebangkitan. Mengacu pada pencapaian di Porprov 2018 dengan 12 emas yang kemudian menurun menjadi 7 emas di Porprov Berau 2022, Mahyunadi ingin Kutim bangkit dan kembali bersinar di Porprov VIII tahun 2026 di Kabupaten Paser.
“Kami tidak akan berjalan sendiri. Butuh dukungan Pemkab, sekolah, orang tua, dan pelaku usaha. Perbakin Kutim siap menyumbangkan medali besar lagi untuk daerah,” tegas Mahyunadi.


Sebagai langkah strategis, ia mengusulkan agar menembak menjadi salah satu ekstrakurikuler di sekolah. Program ini akan melibatkan mahasiswa, pelajar, hingga aparat muda seperti Satpol PP dan polisi muda untuk memperluas penjaringan bibit muda di bawah usia 30 tahun.
“Dengan lapangan tembak terpadu, penjaringan atlet muda akan lebih efektif. Kami sudah siapkan sarana dan prasarana, tinggal bagaimana masyarakat, terutama orang tua, memberi kepercayaan dan dukungan,” ungkap Mahyunadi.


Ketua Pengprov Perbakin Kaltim Roy Nirwan, memberikan apresiasi besar terhadap semangat baru yang dibawa kepengurusan Kutim. Menurutnya, Kutim bukan sekadar peserta, tapi salah satu sentra menembak terbaik di Kaltim. Mencakup kategori tembak target, tembak reaksi, hingga berburu. Ia menyebut banyak atlet senior berasal dari Kutim dan berprestasi di level provinsi maupun nasional.
“Terima kasih atas komitmen pengurus baru. Ini bukan pekerjaan ringan, tapi jika dijalankan dengan semangat dan visi yang kuat, saya yakin Kutim bisa jadi kekuatan utama di Porprov mendatang,” tegas Roy.
Ketua KONI Kutim Rudi Hartono, menegaskan bahwa keberhasilan olahraga tidak semata-mata ditentukan oleh fasilitas, tapi konsistensi pembinaan SDM. Ia menyampaikan bahwa Pemkab Kutim telah membangun infrastruktur, namun hasilnya bergantung pada sinergi dan kesinambungan pembinaan dari pelatih, atlet, hingga manajerial organisasi.

“Kunci sukses adalah pembinaan yang berkelanjutan. Tidak cukup dengan event, tapi harus ada sistem. Keberhasilan adalah hasil kerja bersama, bukan kerja sendiri,” kata Rudi.
Pelantikan ini menandai babak baru pembinaan olahraga menembak di Kutim, dengan sinergi yang makin kuat antara pemerintah, organisasi olahraga, masyarakat, dan dunia pendidikan. Semangat membidik prestasi bukan sekadar simbolik, tapi konkret. Dari kebijakan, program, hingga komitmen kolektif.
Kutim kini bersiap menata kembali reputasi di cabang menembak. Bukan hanya soal medali, tapi mencetak generasi tangguh yang lahir dari konsistensi latihan, keberanian membidik masa depan, dan semangat juang yang tak padam. Dengan pengurus baru, semangat baru, dan arah yang lebih strategis, Kutim tak lagi hanya menembak sasaran, tapi membidik masa depan yang lebih cemerlang di dunia olahraga Indonesia. (kopi4/kopi3)