Bupati Kutim Ardiansyah saat menghadiri Indonesia Fashion Week 2025 di Jakarta. Foto: Zaki/Nasruddin Pro Kutim.
JAKARTA – Dukungan penuh terhadap kemajuan industri kreatif dan pelestarian budaya lokal kembali ditunjukkan oleh Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman. Pada Jumat (30/5/2025) sore, ia hadir langsung dalam ajang bergengsi Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 di Jakarta untuk menyaksikan penampilan perwakilan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutim dalam gelaran fashion show.

Turut hadir dalam acara yakni Istri Wakil Gubernur Kaltim Wahyu Hernaningsih, Anggota DPD RI Aji Mirni Mawarni, Anggota DPRD Kaltim Sulasih, Ketua Dekranasda Kutim Siti Robiah, Istri Seskab Kutim Ny Lisnawarty Istri Kapolres Kutim Ny Lukuk Chandra, Istri Dandim 0909 Sangatta Ny Puri, dan Istri Danlanal Sangatta Ny Febrian, Kepala Disperindag Kutim Nora Ramadhani, Kadis Kominfo Stafer Kutim Ronny Bonar H Siburian, Kepala DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum, Kadisnaker Kutim Roma Malau, Kadis Koperasi dan UMKM Kutim Teguh Budi Santoso, Kadispora Kutim Basuki Isnawan, Ibu Encek Ur Firgasih dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ardiansyah menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penampilan yang memperkenalkan keindahan batik khas Kutim di panggung nasional. Menurutnya, ini merupakan momen penting bagi promosi budaya Kutim ke tingkat yang lebih luas.
“Saya bangga batik khas Kutim dapat ditampilkan dalam acara ini sehingga batik Kutim dapat dikenal oleh masyarakat luas baik di tingkat nasional hingga internasional,” ujarnya

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam mengembangkan produk lokal. Ia berharap momentum seperti IFW dapat mendorong masyarakat untuk lebih mencintai hasil karya dalam negeri dan memberi ruang bagi para desainer lokal untuk terus berkarya dan berinovasi.
“Acara fashion show ini merupakan bukti nyata dari komitmen Pemkab Kutim dalam mendukung dan mempromosikan produk-produk lokal. Saya berharap masyarakat bisa lebih menghargai dan mencintai produk-produk lokal serta memberikan apresiasi tinggi kepada para desainer yang telah bekerja keras untuk menciptakan karya yang indah dan bermakna,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kutim Siti Robiah menjelaskan bahwa keikutsertaan Kutim di ajang IFW bukan sekadar unjuk gigi, tetapi juga sebagai upaya memasukkan batik Kutim ke dalam wacana budaya nasional.




“IFW adalah etalase besar. Kami ingin batik Kutim tidak hanya dikenal di Kalimantan, tetapi juga tingkat nasional bahkan internasional,” ucapnya.
Dalam penampilannya, Dekranasda Kutim mempersembahkan motif Dayak Basap dari kawasan Karst Sangkulirang. Karya ini merupakan hasil kolaborasi antara Dekranasda Kutim dengan desainer lokal, Nora Suratman, yang mengusung tema “Majestic Wakaroros” sebagai identitas visual koleksi mereka.
Terakhir, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga penampilan batik khas Kutim “Majestic Wakaroros” pada gelaran fashion show IFW 2025 bisa terlaksana dengan baik.

Dengan partisipasi di ajang sekelas IFW, Dekranasda Kutim menargetkan lebih dari sekadar eksistensi. Mereka berharap dapat membuka jalan menuju kerja sama lintas sektor di industri kreatif, memperluas jaringan pemasaran, serta memperkuat posisi batik Kutim sebagai bagian dari peta fashion nasional yang terus berkembang.(kopi14/kopi13/kopi3)