Beranda Kutai Timur DWP Kutim Dikukuhkan, Sinergi Perempuan Menuju Indonesia Emas 2045

DWP Kutim Dikukuhkan, Sinergi Perempuan Menuju Indonesia Emas 2045

133 views
0

Pengukuhan secara daring oleh Ketua DWP Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Nurul Atikah Ujang, di Ruang Tempudau, Kantor Bupati Kutim. Foto: Alvian Pro Kutim

SANGATTA — Dalam suasana penuh harap dan semangat perubahan, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) resmi memulai babak baru kepengurusannya. Pengukuhan dilakukan secara daring oleh Ketua DWP Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Nurul Atikah Ujang, di Ruang Tempudau, Kantor Bupati Kutim, pada Selasa, (10/6/2025). Acara ini turut diikuti oleh enam kabupaten/kota lainnya di Kaltim, yang menjadikan momen ini bukan hanya seremoni, tetapi juga titik temu visi besar pemberdayaan perempuan di daerah.

Meskipun digelar secara virtual, suasana acara berlangsung khidmat. Bagi DWP Kutim, prosesi ini menandai tonggak awal kerja kolektif yang akan membawa organisasi ke arah lebih dinamis dan berorientasi pada dampak sosial nyata. Di tengah arus perubahan dan tantangan pembangunan daerah, DWP dituntut lebih adaptif, inovatif, serta mampu membangun solidaritas perempuan ASN untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Ketua DWP Kutim Lisnawaty Rizali Hadi yang baru dikukuhkan, menyampaikan rasa syukur atas amanah tersebut. Ia berkomitmen menjadikan DWP sebagai wadah penguatan peran perempuan, bukan hanya sebagai pendamping ASN, tetapi sebagai aktor pembangunan sosial dan keluarga.

“Kami sangat bersyukur dan siap bekerja secara gotong royong, inovatif, dan profesional. DWP Kutim akan mendukung penuh visi DWP Provinsi dan turut ambil bagian dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, dimulai dari penguatan peran keluarga ASN dan pemberdayaan perempuan di daerah,” ujar Lisnawaty.

Tekad Lisnawaty tidak sekadar retorika. Ia menekankan pentingnya soliditas internal DWP serta partisipasi aktif seluruh anggota dalam menyukseskan program kerja. DWP Kutim, katanya, harus menjadi organisasi yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam isu-isu sosial, pendidikan keluarga, dan penguatan peran ibu dalam pembangunan karakter generasi muda.

Dalam waktu dekat, pengurus DWP Kutim berencana menyusun program kerja yang adaptif dan relevan, selaras dengan tantangan pembangunan daerah. Program-program itu akan difokuskan pada pemberdayaan ekonomi perempuan, literasi keluarga, peningkatan kapasitas anggota, dan kemitraan lintas sektor.

Ketua DWP Provinsi Kaltim Nurul Atikah Ujang, dalam sambutannya menegaskan pentingnya DWP sebagai garda terdepan dalam pembangunan sosial. Khususnya dalam menyiapkan generasi unggul di masa depan.

“Perempuan memiliki peran strategis dalam mencetak generasi unggul. Dharma Wanita harus menjadi garda terdepan dalam membangun keluarga yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Ini adalah bagian dari kontribusi kita menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Nurul Atikah juga mendorong seluruh DWP kabupaten/kota untuk berani berinovasi dan membangun jejaring kolaboratif. Menurutnya, masa depan Indonesia bergantung pada kualitas sumber daya manusia, dan di sanalah posisi strategis perempuan menjadi sangat penting. Ia pun meminta agar seluruh pengurus memperkuat kapasitas internal melalui pelatihan, pendidikan, serta program-program sosial yang inklusif.

Secara institusional, Dharma Wanita bukan hanya simbol atau pelengkap, melainkan mitra aktif dalam mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan. Keberadaannya menyentuh ranah domestik dan publik sekaligus, menjadi penghubung antara kebijakan negara dengan kebutuhan dasar masyarakat, terutama keluarga ASN sebagai unit sosial yang rentan terhadap perubahan zaman.

Momentum pengukuhan ini menjadi sinyal kuat bahwa DWP Kutim tidak ingin sekadar berjalan mengikuti ritme birokrasi. Ia ingin menjadi pelopor. Dari Sangatta, semangat itu mengalir: membangun peran perempuan sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek program. Menyatukan semangat gotong royong dan kapasitas intelektual para istri ASN menjadi kekuatan sosial yang berdampak nyata.

Dalam konstelasi pembangunan nasional, di mana agenda besar seperti Indonesia Emas 2045 telah dipancang, peran lembaga seperti DWP justru menjadi krusial. Di tangan mereka, nilai-nilai keluarga, pendidikan karakter, dan ketahanan sosial dibentuk dari akar. Dan dari Kutim, langkah baru itu kini telah dimulai. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini