Beranda Kutai Timur Libatkan Perusahaan, Camat Telen Garap Infrastruktur Jalan Antardesa

Libatkan Perusahaan, Camat Telen Garap Infrastruktur Jalan Antardesa

1,095 views
0

Pemerintah Kecamatan Telen saat berada di lokasi perbaikan infrastruktur wilayah. Foto: Istimewa

TELEN – Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan anggaran, Pemerintah Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), menegaskan langkah progresif dengan menggenjot tiga program strategis peningkatan infrastruktur jalan. Di bawah kepemimpinan Camat Petrus Ivung, upaya tersebut dilakukan tidak hanya sebagai respons atas kebutuhan akses masyarakat, tetapi juga sebagai bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam mempercepat pembangunan wilayah pedalaman Kutim.

Melalui pesan aplikasi Whats App, di sela kunjungan lapangan belum lama ini, Petrus menguraikan langkah konkret yang telah dan sedang dikerjakan di lapangan. Program pertama yang telah berjalan yakni pembersihan sisi kiri dan kanan sepanjang jalan poros utama Kecamatan Telen sepanjang 22 kilometer hingga aspal jalan Trans Kalimantan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas dan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan. Pembersihan tersebut telah berlangsung dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat,” ujar Petrus.

Tujuan penting lainnnya dari pembersihan kiri kanan jalan tersebut juga agar apabila ada program listrik atau pemasangan tiang listrik, di lokasi dimaksud sudah tidak terdapat kendala, karena sudah dibersihkan. Berikutnya mempercepat keringnya badan jalan karena terpapar sinar matahari.

Langkah ini dinilai penting sebagai tahap awal memperkuat konektivitas antardesa, mengingat poros Telen menjadi jalur vital penghubung antarpusat layanan masyarakat seperti sekolah, puskesmas, dan pasar.

Program kedua, lanjut Petrus, adalah pembukaan badan jalan menuju daerah Kernyanyan, memanfaatkan jalur eksisting yang sebelumnya telah dirintis.

“Pekerjaan ini telah berjalan selama satu minggu dan diperkirakan akan selesai dalam waktu tiga minggu lagi, dengan total durasi pengerjaan satu bulan,” terangnya.

Menariknya, pembiayaan proyek ini tidak berasal dari APBD melainkan bersumber dari program Corporate Social Responsibility (CSR) sebuah perusahaan swasta yang beroperasi di wilayah Telen. Petrus menyebutkan bahwa kolaborasi ini telah melalui proses pembahasan panjang dan menjadi contoh nyata dukungan sektor swasta dalam membangun daerah.

Sementara itu, program ketiga adalah pembukaan badan jalan sepanjang 16 kilometer yang menghubungkan Desa Long Melah dengan Desa Long Bentuk. Jalan ini

disebut-sebut sebagai urat nadi ekonomi dan sosial baru bagi warga dua desa tersebut. Namun, pelaksanaan program ini masih terkendala komunikasi antarpemangku kepentingan.

“Kami sudah ke Long Bentuk bersama tokoh masyarakat dari Long Melah, bertemu Ketua BPD, Sekretaris Desa, Ketua-Ketua RT, dan tokoh-tokoh lainnya. Tapi kepala desa dari kedua desa belum hadir, sehingga belum bisa dilakukan pertemuan resmi,” kata Petrus.

Ia menyebutkan bahwa inisiatif mempertemukan kedua pihak sangat penting, mengingat koordinasi antardesa merupakan syarat utama untuk pelaksanaan pembangunan lintas wilayah.

Di sisi lain, kendala terbesar yang dihadapi adalah keterbatasan anggaran dari pemerintah. Petrus menilai bahwa membuka akses jalan di wilayah Telen membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit, sementara dukungan fiskal dari pemerintah daerah masih terbatas.

Sebagai respons, ia mengambil langkah terobosan dengan mengundang sejumlah perusahaan di sekitar wilayah Kecamatan Telen untuk berdialog dan menjajaki kolaborasi lebih lanjut.

“Kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih, banyak perusahaan yang memberikan sambutan positif. Kami sangat bersyukur karena mereka menunjukkan komitmen untuk mendukung upaya membuka akses jalan utama di kecamatan ini,” ucapnya.

Petrus berharap, pola kemitraan antara pemerintah dan perusahaan dapat terus diperkuat agar pembangunan infrastruktur di kawasan pedalaman tidak hanya bergantung pada APBD. Langkah-langkah yang dilakukan Kecamatan Telen mencerminkan wajah baru pemerintahan tingkat kecamatan yang tidak hanya menunggu, tetapi juga proaktif mencari solusi. Dengan menyinergikan potensi daerah dan kemitraan strategis, Telen yang mengusung slogan “Telen Membangun dan Berdampak” terus membuka kemungkinan baru bagi daerah-daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.

Jika semua rencana ini berjalan tanpa hambatan, maka jalan-jalan baru yang menghubungkan desa-desa terpencil di Telen bukan sekadar jalur transportasi, tetapi juga koridor harapan baru bagi masa depan Kutim yang lebih merata dan inklusif. (kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini