Beranda Kutai Timur Mengenal Diri Menjaga Iman, SMGT Ajak Remaja Sangatta Jauhi Pergaulan Bebas

Mengenal Diri Menjaga Iman, SMGT Ajak Remaja Sangatta Jauhi Pergaulan Bebas

202 views
0

SANGATTA — Dalam upaya membentuk generasi muda yang tangguh secara iman dan berpengetahuan, Pengurus Sekolah Minggu Gereja Toraja (SMGT) Jemaat Imanuel Teluk Lingga menggelar pembekalan bagi kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Sekolah Alkitab Liburan (SALIB) yang berlangsung pada Senin, (16/6/2025) di Gedung Gereja Jemaat Imanuel Teluk Lingga, Sangatta, Kutai Timur (Kutim).

Sebanyak 63 peserta yang terdiri dari anak Sekolah Minggu dan remaja GT Jemaat Imanuel Teluk Lingga, Sangatta, bersama para kakak pembimbing, mengikuti sesi pembekalan yang mengangkat materi “Pencegahan TRIAD KRR”. Yaitu tiga ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja: seks bebas, HIV/AIDS, dan narkoba.

Materi yang disampaikan oleh pengurus Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) Klasis Kutim Yuliana Kalalembang dikemas secara komunikatif, edukatif, dan kontekstual dengan kehidupan remaja gereja masa kini.

Dalam pemaparannya, Yuliana yang pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Ketahanan Keluarga DPPKB Kutim, menekankan pentingnya edukasi dini mengenai alat reproduksi, laki-laki maupun perempuan. Serta fungsi-fungsi dan cara penggunaannya yang benar sesuai dengan ajaran agama dan prinsip-prinsip kesehatan. Ia juga menjelaskan dampak buruk dari pergaulan bebas, penggunaan narkoba, serta risiko penularan HIV/AIDS.

“Anak-anak remaja harus memiliki pengetahuan yang benar, bukan hanya soal iman, tetapi juga bagaimana menjaga tubuh sebagai bait Allah. Mengenal tubuh dan resiko-resiko pergaulan bebas bukanlah hal tabu. Ini justru bentuk tanggung jawab iman yang harus ditanamkan sejak dini,” ujar Yuliana di hadapan para peserta.

Kegiatan ini juga menjadi bentuk konkret kepedulian PWGT terhadap pertumbuhan dan perkembangan generasi muda. Dari aspek rohani maupun pengetahuan praktis yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Dia menyebut bahwa pendekatan melalui forum PIK Remaja sangat relevan untuk membahas isu-isu sensitif secara terbuka namun tetap dalam koridor nilai keimanan.

“Kami berharap anak-anak bisa membawa bekal ini ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Gereja harus hadir menjadi ruang aman dan membangun, termasuk dalam menjawab persoalan remaja secara komprehensif,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar agenda rutin, kegiatan ini menghadirkan pendekatan yang lebih holistik terhadap pembinaan iman dan karakter. Tujuannya jelas, membentuk remaja yang siap menyongsong masa depan dengan bekal spiritual dan pengetahuan yang seimbang.

“Remaja adalah aset keluarga, gereja, bangsa, dan negara. Karena itu, mereka harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar mampu menjadi generasi yang berkualitas serta mewujudkan generasi emas 2045,” tegas Yuliana menutup sesi pembekalan.

Dengan kegiatan seperti ini, Jemaat Imanuel Teluk Lingga tidak hanya menjalankan fungsi pelayanan spiritual, tetapi juga mengambil peran strategis dalam pendidikan karakter dan kesehatan remaja. Sebuah langkah kecil namun signifikan dalam mewujudkan komunitas iman yang sadar, tangguh, dan siap menghadapi tantangan zaman. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini