Beranda Kutai Timur Operasi Patuh Mahakam 2025, Polres Kutim Satukan Penindakan dan Edukasi, Bagikan Helm...

Operasi Patuh Mahakam 2025, Polres Kutim Satukan Penindakan dan Edukasi, Bagikan Helm hingga Bunga di Jalan Raya

162 views
0

SANGATTA- Keselamatan di jalan bukan hanya soal kepatuhan terhadap hukum, tapi juga tentang kesadaran kolektif dan pendekatan yang manusiawi. Itulah pesan utama yang hendak disampaikan Kepolisian Resor Kutai Timur (Polres Kutim) dalam pelaksanaan Operasi Patuh Mahakam 2025 yang berlangsung penuh nuansa simpatik pada Jumat, (25/7/2025).

Dalam operasi yang berlangsung di sejumlah titik strategis di Sangatta dan sekitarnya, jajaran Polres Kutim tak hanya melaksanakan penegakan hukum, tetapi juga membagikan 40 helm SNI, 28 bunga, dan 50 gantungan kunci secara cuma-cuma kepada para pengguna jalan. Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto, hadir langsung memimpin kegiatan ini, didampingi Kasat Lantas AKP Rezky Nur Meihendra, bersama para pejabat utama Polres Kutim, perwakilan TNI, Dinas Perhubungan Kutim, serta unsur Forum Lalu Lintas setempat.

“Ini bagian dari pendekatan humanis Polri. Kami ingin mengingatkan masyarakat, bahwa tertib lalu lintas itu bukan untuk kepentingan kami, tapi untuk keselamatan mereka sendiri,” ujar Kapolres AKBP Fauzan Arianto saat ditemui di lokasi kegiatan.

Ia menegaskan bahwa strategi simpatik ini merupakan refleksi dari paradigma baru kepolisian. Bertransformasi dari sekadar aparat penindak menjadi institusi pelayan publik yang proaktif, komunikatif, dan mendidik.

“Kami tidak hanya melakukan penegakan hukum, tetapi juga berupaya secara masif untuk menyosialisasikan urgensi penggunaan helm yang sesuai standar, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berlalu lintas sebagai tanggung jawab bersama,” tegas Fauzan.

Helm-helm yang dibagikan dipastikan memenuhi standar keamanan nasional (SNI). Sementara itu, bunga dan gantungan kunci menjadi simbol pendekatan lembut kepada masyarakat.

“Pemberian bunga adalah simbol apresiasi kami kepada masyarakat yang telah tertib, sekaligus ajakan lembut bagi mereka yang masih perlu diingatkan. Gantungan kunci yang kami berikan diharapkan menjadi pengingat konstan untuk selalu mematuhi aturan,” lanjut Kapolres.

Tak hanya membagikan atribut keselamatan, kegiatan ini juga dilengkapi dengan edukasi langsung kepada para pengendara. Para petugas Satlantas berdialog satu per satu, menyampaikan pentingnya membawa kelengkapan surat kendaraan, menaati rambu-rambu lalu lintas, memakai sabuk pengaman bagi pengemudi roda empat, serta mengedepankan etika berkendara.

“Sering kali kecelakaan bukan karena ketidaktahuan, tetapi karena kelalaian yang bisa dicegah. Dengan pendekatan langsung seperti ini, kami harap kesadaran masyarakat meningkat secara sukarela,” kata Kasat Lantas Polres Kutim, AKP Rezky Nur Meihendra menambahkan.

Respons masyarakat terhadap kegiatan ini terbilang positif. Banyak pengendara yang awalnya kaget, berubah menjadi senang setelah menerima helm, bunga, atau gantungan kunci.

“Saya kaget diberi bunga dan pin, selain helm. Ini cara yang sangat baik untuk mengingatkan kami agar lebih hati-hati di jalan. Terima kasih banyak kepada Polres Kutai Timur,” ungkap Siti (38 tahun), pengendara motor yang melintas di Jalan Yos Sudarso, Sangatta Utara yang awalnya menyangka akan ditilang.

Bagi Polres Kutim, kegiatan ini bukan sekadar aksi seremonial. Mereka menargetkan perubahan perilaku berlalu lintas masyarakat secara bertahap namun berkelanjutan. Operasi Patuh Mahakam ini diharapkan jadi momentum reflektif. Mendorong masyarakat untuk menjadikan keselamatan sebagai budaya, bukan sekadar kewajiban.

Operasi Patuh Mahakam 2025 berlangsung selama dua pekan dengan fokus pada pelanggaran-pelanggaran kasat mata seperti pengendara tanpa helm, melanggar lampu lalu lintas, pengemudi di bawah umur, serta kendaraan tanpa surat sah. Namun demikian, pendekatan yang diambil Polres Kutim tahun ini menjadi berbeda karena menggabungkan unsur edukasi aktif dengan pengawasan ketat.

Diketahui bersama, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas, sebagian besar melibatkan sepeda motor dan pengendara tanpa alat keselamatan memadai. Kutim termasuk salah satu kabupaten dengan volume lalu lintas yang meningkat drastis akibat mobilitas warga dan aktivitas industri, terutama di sektor tambang dan perkebunan.

Menyikapi realitas itu, pendekatan yang mengedepankan komunikasi menjadi penting. Pihak Polres Kutim meyakini, perubahan tidak bisa hanya dengan menindak. Harus ada sentuhan manusiawi agar pesan keselamatan itu lebih mengena.

Di bawah terik matahari dan debu jalan raya, deretan helm dan senyum petugas menjadi pengingat bahwa keselamatan berlalu lintas tak bisa ditawar. Dan di Kutim, perubahan itu dimulai dari helm, bunga, dan sebuah ajakan kecil yang berbuah besar, patuh demi hidup yang lebih selamat !. (*/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini