SANGATTA – Di tengah padatnya aktivitas masyarakat di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), aparat kepolisian tak tinggal diam. Polres Kutim kembali menggelar Operasi Patuh Mahakam 2025 sebagai upaya sistematis menata lalu lintas dan menekan angka kecelakaan. Operasi ini bukan sekadar razia, melainkan wujud konkret dari penegakan hukum yang beriringan dengan edukasi publik demi budaya berkendara yang aman dan tertib.
Sejak awal pekan, sejumlah ruas jalan strategis di Sangatta dan sekitarnya menjadi titik pelaksanaan operasi terpadu. Dipimpin langsung oleh Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto, kegiatan ini melibatkan Kasat Lantas AKP Rezky Nur Meihendra, didukung penuh TNI, Dinas Perhubungan, serta stakeholder lainnya. Kebersamaan lintas lembaga ini mencerminkan sinergi yang semakin solid dalam menjamin keselamatan masyarakat pengguna jalan.
“Operasi Patuh Mahakam 2025 ini memiliki dua dimensi utama, penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran, dan edukasi masif kepada masyarakat mengenai urgensi keselamatan berlalu lintas. Kami secara konsisten akan menindak pelanggaran yang berpotensi fatal, seperti tidak mengenakan helm standar, melawan arus, atau penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis,” tegas Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto.
Hingga pertengahan pelaksanaan, tercatat sebanyak 350 pelanggar telah dijaring. Rata-rata pelanggaran didominasi oleh pengendara roda dua yang tidak mengenakan helm SNI dan pengendara yang tidak membawa dokumen resmi seperti SIM dan STNK. Namun demikian, pendekatan persuasif tetap menjadi prioritas. Imbauan disampaikan langsung kepada para pengguna jalan oleh petugas di lapangan.
Petugas gabungan melakukan pemeriksaan menyeluruh, meliputi kelengkapan surat-surat, kondisi fisik kendaraan, penggunaan helm, keberadaan spion, lampu utama. Hingga kepatuhan terhadap marka dan rambu lalu lintas. Setiap pelanggaran ditindak secara proporsional sesuai peraturan perundang-undangan.
Lebih dari itu, operasi ini juga menjadi ruang edukatif. Brosur keselamatan dibagikan, pesan tertib lalu lintas digaungkan lewat pengeras suara, dan sebagian petugas bahkan mengedukasi langsung di sela-sela razia. Tujuannya bukan hanya menertibkan, tetapi mengubah cara pandang masyarakat terhadap pentingnya keselamatan berkendara.
Operasi Patuh Mahakam 2025 ini dijadwalkan berlangsung hingga 27 Juli 2025. Selama kurun waktu tersebut, Polres Kutim akan terus menyisir titik-titik rawan pelanggaran, dengan mengedepankan pendekatan humanis namun tetap tegas.
Pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan turut mendukung penuh pelaksanaan operasi ini. Keterlibatan mereka menegaskan bahwa urusan lalu lintas bukan hanya tugas kepolisian, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.
Fauzan mengajak masyarakat untuk menjadikan keselamatan sebagai kesadaran, bukan sekadar kewajiban hukum.
“Kami berharap masyarakat tidak melihat razia ini sebagai tindakan represif, tetapi sebagai bentuk perlindungan. Jalan raya adalah ruang publik yang harus dijaga bersama. Tertib di jalan, selamat di tujuan,” ucapnya.
Dengan prinsip “zero tolerance” terhadap pelanggaran yang membahayakan nyawa, Operasi Patuh Mahakam 2025 hadir sebagai cermin keseriusan aparat dalam merawat ruang publik. Sekaligus sebagai edukasi langsung di tengah masyarakat yang masih abai terhadap keselamatan berkendara. Menertibkan lalu lintas bukan hanya soal sanksi, tetapi tentang membangun peradaban yang menghargai hidup dan keselamatan sesama. (*/kopi3)
