Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat membuka Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup 2025. Foto: Dewi/Pro Kutim
SANGATTA – Suasana semangat dan kebersamaan mewarnai pelantikan pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) periode 2025–2029 yang dirangkaikan dengan Pembukaan Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup 2025, Kamis (23/10/2025).
Acara yang berlangsung di GOR Bela Diri Kudungga Sangatta ini dibuka secara resmi oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, yang ditandai dengan pemukulan gong dan disaksikan seluruh jajaran yang hadir, serta sekaligus menjadi momentum penting bagi dunia olahraga bela diri tradisional di daerah tersebut.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kutim Ardiansyah, unsur Forkopimda, para kepala perangkat daerah, Ketua KONI Kutim Rudi Hartono, Sekretaris IPSI Kaltim, serta para sesepuh dan pimpinan 18 perguruan pencak silat yang tergabung dalam IPSI Kutim.
Dalam arahannya, Bupati Ardiansyah menyampaikan kebanggaannya untuk seluruh atlet pencak silat Kutim.
“Luar biasa yang hadir alhamdulillah. Ada 12 perguruan yang hadir di dalam kejuaraan pencak silat pada tahun ini. Selain itu, pelantikan pengurus IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kutaim periode 2025-2029, saya berharap IPSI Kutim harus segera memberikan kontribusi di dalam peningkatan prestasi,” tegas Bupati.
Bupati Ardiansyah menambahkan, Pemerintah Kutim sejak 2022 yang lalu sudah membuat event untuk berbagai macam cabang olahraga, dan tahun ini ada 11 event yang dibungkus dengan Piala Bupati tujuannya hanya satu agar dapat melahirkan para atlet berprestasi.
“Saya berharap para atlet juga terutama hari ini pencak silat silakan terus berlatih ya. Jadi silat itu memang satu sisi membungkus fisik dalam rangka untuk menguatkan kebugaran tapi di sisi lain adalah meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan spiritualitas, sehingga kita berada di mana pun tetap dalam kondisi yang terbaik,” ujarnya.
Selanjutnya, ia menaruh harapan dari kejuaraan pencak silat Piala Bupati ini, mudah-mudahan Kutim nanti berkontribusi di dalam atlet silat untuk Kaltim.
“Selamat kepada IPSI Kutim terus untuk melakukan kontribusi dalam peningkatan prestasi terus berkarya dan memang IPSI wadah untuk merangkul semua perguruan yang ada,” urainya
Menutup arahannya, Bupati Ardiansyah turut menceritakan bahwa sesungguhnya Kutai itu itu punya silat tersendiri namanya Kuntau. Tapi sayangnya sampai saat ini sepertinya Kuntau itu hanya sering muncul pada saat seremoni saja.
“Semoga IPSI juga bisa menggali itu. Itu akar silat budaya Kutai, Kuntau sejak zaman bahari ya, zaman dahulu, zaman kerajaan. Meskipun di beberapa kecamatan yang saya hadir itu sering disambut dengan atraksi kuntau. Seperti di Desa Senyur, di Desa Muara Bengkal. Tapi sebagian besar itu banyak hanya atraksi seninya. Tidak dalam peningkatan prestasi apalagi ikut dalam kejuaraan,” sebutnya.
Untuk itu, Bupati meminta kalau IPSI mampu menggali potensi budaya yang masih ada untuk dikembangkan lagi.
“Saya yakin perguruan kita juga akan bertambah. Bela diri juga akan bertambah sektornya. Dan mudah-mudahan nanti ini juga memiliki kontribusi untuk menyumbang atlet silat Kutim untuk di kejuaraan-kejuaraan berikutnya,” tutup Bupati.(kopi15/kopi13/kopi3)
