Beranda Kutai Timur Sinergi Migas dan Daerah, Kutai Timur Desak Kolaborasi yang Menyentuh Rakyat

Sinergi Migas dan Daerah, Kutai Timur Desak Kolaborasi yang Menyentuh Rakyat

62 views
0

YOGYAKARTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah daerah dengan industri minyak dan gas bumi (migas) tidak boleh berhenti pada seremoni atau forum seremonial semata. Kolaborasi tersebut harus nyata menghadirkan manfaat bagi masyarakat di daerah penghasil.

Pesan itu disampaikan Asisten Administrasi Umum Sekretaris Kabupaten Kutai Timur Sudirman Latief, saat menghadiri Upstream Oil and Gas Executive Meeting Wilayah Kalimantan dan Sulawesi 2025 yang berlangsung di Yogyakarta, Rabu-Kamis (29-30/10/2025). Kegiatan ini mempertemukan pemerintah daerah, SKK Migas, serta sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Untuk memperkuat sinergi dan membahas arah kebijakan pengelolaan migas yang berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.

Menurut Sudirman, sudah saatnya kegiatan sektor hulu migas memberi dampak riil bagi warga. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasi.

“Kami di Kutai Timur tidak ingin kegiatan migas hanya menjadi catatan angka produksi. Yang lebih penting adalah bagaimana dampaknya benar-benar dirasakan oleh warga, dari peningkatan infrastruktur, pendidikan, hingga kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi,” tegasnya.

Ia menuturkan, Pemkab Kutim terus memperkuat kerja sama dengan SKK Migas dan perusahaan migas melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat. Khususnya yang berfokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia lokal, dukungan terhadap UMKM daerah. Serta perluasan keterlibatan tenaga kerja lokal dalam industri migas.

“Kami ingin agar setiap kegiatan migas di Kutim menyisakan jejak kemajuan, bukan hanya bagi perusahaan, tapi juga bagi masyarakat yang hidup berdampingan dengan industri ini,” ujar Sudirman.

Forum tahunan yang dibuka oleh Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Kementerian ESDM RI Eko Bhayu Setta, ini juga dihadiri sejumlah kepala daerah se-Kalimantan dan Sulawesi, termasuk Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud, serta Tenaga Ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bidang eksplorasi dan peningkatan produksi migas Nanang Abdul Manaf, yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Percepatan Peningkatan Lifting Migas, selaku pembicara utama.

Dalam sambutannya Eko Bhayu Setta menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga ketahanan energi nasional. Sekaligus memastikan hasil pengelolaan migas memberi nilai tambah bagi masyarakat daerah penghasil. Menurutnya, energi tidak sekadar urusan produksi, melainkan juga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya dan kesejahteraan publik.

Forum ini menjadi ruang strategis bagi pemerintah daerah dan industri migas untuk menyatukan pandangan, menyusun arah kebijakan bersama. Serta memastikan bahwa setiap barel minyak yang dihasilkan membawa kesejahteraan bagi bangsa, terutama bagi masyarakat yang menjadi saksi langsung denyut eksplorasi di tanah mereka. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini