SANGATTA – Harapan warga di pelosok Kutai Timur (Kutim) untuk menikmati terang listrik kian mendekati kenyataan. Berdasarkan surat resmi dari PLN bernomor 0075/STH.01.01/F14060000/2025 tertanggal 22 Oktober 2025, perusahaan pelat merah tersebut memastikan akan memulai pembangunan jaringan listrik desa (LISDES) di empat kecamatan yang mencakup 13 desa. Tersebar di wilayah Batu Ampar, Bengalon, Muara Bengkal, dan Sangkulirang.
Surat yang ditandatangani oleh Plh Manager UP2K Kaltim sekaligus Team Leader Perencanaan Listrik Perdesaan Agus Rudianto, itu dikirim untuk Bupati Kutim dan diteruskan kepada Wabup Kutim, Kabag SDA Setkab, serta para camat terkait, guna menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar proyek vital tersebut berjalan tanpa hambatan.
Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Setkab Kutim Arief Nur Wahyuni, menjelaskan bahwa surat tersebut merupakan pemberitahuan resmi PLN kepada pemerintah daerah untuk mendukung pembangunan jaringan listrik desa di tahun 2025.
“PLN memohon dukungan penuh pemerintah daerah, terutama dalam percepatan akses menuju lokasi pekerjaan, serta penyelesaian persoalan sosial yang kerap muncul di lapangan,” ujar Arief.
Adapun wilayah yang akan mendapat pembangunan jaringan listrik meliputi Desa Beno Harapan, Mawai Indah, dan Mugi Rahayu di Kecamatan Batu Ampar. Desa Persiapan Tepian Raya dan Tepian Madani di Kecamatan Bengalon. Desa Mulupan dan Senambah di Kecamatan Muara Bengkal. Serta Desa Mandu Dalam, Mandu Pantai Sejahtera, Pelawan, Peridan, Saka, dan Tepian Terap di Kecamatan Sangkulirang.
Namun, pelaksanaan proyek tersebut tidak sepenuhnya tanpa rintangan. Dalam surat yang sama, PLN memyampaikan sejumlah kendala yang perlu segera diatasi. Seperti kesulitan mobilisasi material dan alat berat menuju lokasi, serta penolakan sebagian masyarakat terhadap penebangan tanaman di jalur pembangunan jaringan listrik.
“Masih ada warga yang belum bersedia tanamannya ditebang, padahal jalur tersebut menjadi lintasan utama kabel dan tiang listrik,” terang Arif sesuai hasil koordinasi dengan pihak PLN.
Pihak PLN berharap pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam melakukan pendekatan sosial agar proses pembangunan tidak terhambat. Kolaborasi antara PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci agar program listrik desa dapat terealisasi tepat waktu.
PLN dalam suratnya juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Pemkab Kutim yang selama ini turut membantu upaya percepatan pemerataan energi di wilayah pedalaman. Sinergi itu diharapkan terus berlanjut sebagai bentuk komitmen bersama dalam mewujudkan “Kutai Timur Terang”, sejalan dengan agenda nasional pemerataan kelistrikan hingga pelosok Nusantara. (kopi3)

































