Beranda Kutai Timur Makin Representatif, Kantor Desa Simbol Kemajuan Pelayanan Publik Warga Muara Ancalong

Makin Representatif, Kantor Desa Simbol Kemajuan Pelayanan Publik Warga Muara Ancalong

25 views
0

MUARA ANCALONG – Dua bangunan pemerintahan desa di Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), kini resmi berdiri tegak sebagai tanda kemajuan desa. Dalam waktu hampir bersamaan, Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman meresmikan Kantor Desa Muara Dun dan Balai Desa Kelinjau Ilir, dua fasilitas yang bukan hanya menjadi tempat bekerja aparat desa, melainkan pusat pelayanan, ruang musyawarah, sekaligus simbol kemandirian pemerintahan di tingkat akar rumput.

Pada Selasa (4/11/2025), Bupati Ardiansyah menghadiri langsung peresmian Balai Desa Kelinjau Ilir yang dibangun menggunakan dana desa tahun anggaran 2024 sebesar Rp546 juta lebih, bersumber dari Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA). Gedung berbahan kayu ulin itu dikerjakan dengan sistem swakelola partisipatif, melibatkan warga dalam seluruh tahapan, mulai dari perencanaan hingga pengawasan.

Penjabat Kepala Desa Kelinjau Ilir Fauzul, menyampaikan rasa bangganya atas rampungnya pembangunan balai desa tersebut.

“Balai desa ini diharapkan menjadi pusat pelayanan publik, tempat musyawarah, sekaligus simbol kebersamaan masyarakat Kelinjau Ilir,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ardiansyah mengapresiasi lingkungan sekitar yang dinilai asri dan berpotensi dikembangkan menjadi kawasan multifungsi.

“Lingkungan di sini sangat baik. Ke depan, kita rencanakan pengembangan kawasan ini agar lebih multifungsi. Di samping balai desa ada rawa, mungkin bisa dimanfaatkan menjadi kolam,” ucapnya.

Sebelumnya, Ardiansyah juga meresmikan Kantor Desa Muara Dun. Ia menegaskan bahwa kehadiran kantor desa yang layak bukan semata perkara fisik, melainkan wujud kehadiran negara di tengah masyarakat.

“Dengan adanya kantor yang representatif ini, saya harap pelayanan kepada warga semakin cepat, mudah, dan transparan,” kata Ardiansyah.

Bagi Bupati, desa merupakan ujung tombak pemerintahan daerah. Kantor desa bukan hanya tempat administrasi, tetapi juga pusat koordinasi, komunikasi, dan partisipasi publik. Ia menekankan agar perangkat desa tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar pelayanan publik benar-benar menyentuh kebutuhan warga.

“Kualitas pelayanan publik bergantung pada kemampuan perangkat desa dalam memahami dan menjawab kebutuhan masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Muara Dun Suriansyah, mengungkapkan bahwa pembangunan kantor desa tersebut sepenuhnya dibiayai melalui Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2024. Ia berharap fasilitas baru ini menjadi pemicu semangat kerja bagi seluruh aparatur desa.

“Harapannya dengan berdirinya kantor desa baru ini, pelayanan publik di Muara Dun semakin maju, pemerintahan desa semakin solid, serta semangat gotong royong masyarakat terus tumbuh,” ujarnya.

Keberadaan kantor dan balai desa yang baru ini membawa manfaat besar bagi masyarakat. Fasilitas tersebut menjadi pusat informasi dan koordinasi, tempat diseminasi kebijakan dan program bantuan pemerintah. Selain itu, keberadaannya mendorong keterlibatan warga dalam berbagai kegiatan sosial dan musyawarah desa, memperkuat rasa memiliki, dan menumbuhkan kebanggaan terhadap desa mereka sendiri.

Kini, dua desa di Muara Ancalong tidak hanya memiliki bangunan megah, tetapi juga rumah pelayanan publik yang hidup. Sebuah simbol bahwa pembangunan di Kutim tak hanya berhenti di jalan dan jembatan, melainkan juga mengakar hingga ke ruang pelayanan terkecil, tempat rakyat bersua langsung dengan pemerintahnya. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini