Beranda Kutai Timur Workshop DPPPA Kutim Fokuskan Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak

Workshop DPPPA Kutim Fokuskan Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak

58 views
0

Nurika Nugraheni memberikan materi pada Workhshop Peningkatan Kapasitas Peran Pengasuhan Keluarga. Foto: Miftah/ Pro Kutim

SANGATTA – Upaya memperkuat peran ayah dalam pengasuhan anak kembali digelorakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kutai Timur (Kutai Timur) melalui kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas Peran Pengasuhan Keluarga melalui Forum Ayah dalam Menumbuhkan Resiliensi Anak. Kegiatan ini digelar di D’Lounge Hotel Royal Victoria, pada Rabu (5/11/2025) menghadirkan sejumlah narasumber, salah satunya Nurika Nugraheni dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kutim.

Ditemui usai pemaparan materi, Nurika menjelaskan bahwa kegiatan ini mengusung tema besar tentang psikoedukasi peran ayah dalam pengasuhan keluarga. Ia menilai keterlibatan ayah memiliki pengaruh penting terhadap pembentukan karakter dan ketangguhan anak di tengah tantangan kehidupan modern.

“Pesertanya adalah para orang tua dari sekolah dan komunitas yang sudah memiliki program Sekolah Orang Tua. Mereka dipilih karena telah memiliki kesadaran untuk terus belajar bersama dalam menjalankan peran sebagai orang tua,” jelas Nurika.

Menurutnya, langkah tersebut merupakan bentuk nyata kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kualitas pengasuhan secara mandiri. Pemerintah melalui Puspaga, lanjutnya, tentu menyambut baik inisiatif ini dengan memberikan ruang kolaborasi dan fasilitasi pembelajaran keluarga.

“Kami sangat mengapresiasi semangat belajar para orang tua ini. Kalau semangat dan potensi baik ini bisa disatukan, tentu akan membantu kita bersama dalam meningkatkan kualitas pengasuhan di lingkungan keluarga,” ujarnya.

Menariknya, kegiatan ini juga menghadirkan psikolog dari Kabupaten Berau, perwakilan dari Puspaga Berau, yang telah memiliki layanan konseling dan psikoedukasi bagi masyarakat. Nurika berharap keberhasilan Puspaga Berau dapat menjadi inspirasi bagi Kutim untuk menghadirkan layanan serupa.

“Puspaga sebenarnya adalah hak masyarakat, sebagai layanan pembelajaran keluarga yang idealnya tersedia di setiap kabupaten dan kota. Semoga Kutai Timur ke depan juga bisa menghadirkan layanan yang lebih komprehensif untuk mendukung keluarga tangguh dan anak-anak yang resilien,” pungkasnya. (kopi8/kopi13)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini