Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang berjabat tangan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Foto: Facebook Kasmidi Bulang)
BENGALON– Kunjungan kerja Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ke PT Dharma Henwa yang merupakan kontraktor PT Kaltim Prima Coal (KPC), di Desa Sekerat, Bengalon, Kutim, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (19/01/2022 mendapat sambutan hangat dari Pemkab Kutim. Jajajaran Pemkab Kutim dipimpin Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang dan jajaran PT KPC ada dibarisan penyambutan tamu nasional tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membahas dan meninjau kesiapan proyek gasifikasi batubara menjadi Dimetyl Ether (DME) di PT Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) Desa Sekurau, Bengalon, Kutim. Gasifikasi merupakan suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, di mana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran. Kunjungan ini juga bertujuan untuk memastikan berlangsungnya kegiatan izin yang diberikan serta memastikan bahwa perpanjangan kontrak yang diberikan oleh pemerintah memberikan manfaat dengan memastikan hilirisasi tambang ke methanol yang saat ini sedang dalam proses pembangunan pabrik metanol, sesuai dengan instruksi Presiden untuk mengurangi impor methanol
“Mewakili pemerintah daerah saya sebagai Wakil Bupati Kutim menyambut kehadiran Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia beserta rombongan Satuan Tugas (Satgas) percepatan investasi untuk meninjau langsung pertambangan di PT KPC, kegiatan ini juga berkaitan dengan perpanjangan izin dan juga memastikan bahwa KPC sudah memberikan yang terbaik serta menjalankan komitmen,” jelas Wabup Kutim, Kasmidi Bulang saat ditemui usai pertemuan.

Wabup berharap, adanya investasi di Kutim dapat memberikan hasil yang maksimal untuk membantu pemerintah dan memberikan kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan perpanjangan kontrak PT KPC, atas nama pemerintah, Kamidi mengatakan sangat mendukung apapun hasil dari Pemerintah Pusat. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa PT KPC sejak tahun 70-an sampai dengan hari ini selalu bersinergi dengan masyarakat Kutim. Lebih lanjut orang nomor dua di Pemkab Kutim tersebut mengatakan bahwa, Pemkab menginginkan adanya investasi yang terjadi di Kutim dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat secara umum dan juga memberikan kontribusi pembangunan.
“Alhamdulillah, Menteri Investasi/Kepala BKPM memberikan saran dan pendapat kepada PT KPC. Begitu juga PT KPC menjawab semua pertanyaan dari Menteri Investasi/Kepala BKPM. Pemerintah daerah sebagai mediator antara pemerintah pusat dan PT KPC, dalam kesempatan ini memberikan informasi yang memang kita ketahui. Seperti bagaimana keadaan KPC selama ada di Kutim, ketergantungan masyarakat kita terhadap PT KPC sangat besar,” ucapnya.
Kasmidi menambahkan, 50.000 jiwa yang terdiri dari kurang lebih 20.000 karyawan plus kelurga sangat bergantung pada PT KPC. Untuk itu, Pemkab Kutim sangat mensuport agar perijinan PT KPC tetap diperpanjang dalam kegiatan Perjanjian Karya Perusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) periode ke dua.
Hadir dalam acara tersebut Deputi bidang Pengendalian Pelaksanaan KemenInvest Imam Soejadi, Wakil Jaksa Agung Sunarta, Dirjen Minerba Kementrian ESDM Ridwan Djamaluddin, Dirtipidter Bareskrim POLRI Brigjen Pol Pipit Rismanto, Dandim 0909 Kutim Letkol CZI Heru Aprianto, Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Kaltim Emanuel Ahmad, Kepala Kejaksaan Negeri Kutim Henriyadi W. Putro, Wakapolres Kutim Kompol Triyanto, Acting Chief Executive Officer (CEO) KPC Ido Hutabarat, Chief Operating Officer KPC Muhammad Rudy, General Manager CMD KPC Armstrong Tobing, Komisaris PT. BCIP Rio Supin dan rombongan lainnya. (*/hms7/hms3)