Momen Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Kaubun. Foto: Vian Pro Kutim
KALIORANG – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu menjadi momen penuh makna bagi umat Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Pada Rabu, (11/9/2024), di Desa Citra Manunggal Jaya, Kecamatan Kaliorang, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, mengajak masyarakat untuk kembali merenungkan keteladanan akhlak Nabi Muhammad SAW dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam acara yang dihadiri ratusan warga ini, Bupati Ardiansyah menggarisbawahi pentingnya keteladanan Nabi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kejujuran, kesabaran, kasih sayang, hingga keadilan.
“Sebagai umat yang beriman, sudah sepatutnya kita meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Merayakan Maulid Nabi adalah bentuk syukur sekaligus penghormatan atas jasa beliau sebagai utusan Allah,” ujar Bupati Ardiansyah dalam ceramahnya yang penuh kehangatan.

Lebih dari sekadar perayaan seremonial, Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa Maulid Nabi merupakan momentum penting untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah dan Nabi Muhammad SAW melalui amalan-amalan seperti bersalawat.
“Salawat adalah salah satu cara umat mencurahkan cinta kepada Rasulullah. Allah SWT sendiri memberikan rahmat kepada Nabi Muhammad melalui salawat, dan umat yang rajin bersalawat kepada beliau akan mendapatkan syafaat di hari akhir,” jelasnya.
Menurut Bupati, bersalawat adalah amalan yang ringan namun memiliki balasan yang luar biasa dari Allah. Karena dengan sekali bersalawat, Allah SWT akan membalasnya dengan sepuluh kali lipat rahmat.

“Jangan pelit untuk bershalawat, karena ini adalah salah satu perintah yang sangat mudah dan tidak memerlukan waktu atau tempat khusus,” tambahnya, disambut oleh gemuruh “Amin,” dari para hadirin.
Tidak hanya itu, perayaan Maulid Nabi juga dianggap sebagai kesempatan untuk memperkuat tali silaturahmi antarwarga. Melalui kegiatan sosial dan kebersamaan yang dilakukan dalam rangka Maulid, masyarakat dapat semakin mempererat hubungan mereka, baik dengan keluarga, teman, maupun lingkungan sekitar.
“Maulid Nabi Muhammad SAW ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk melakukan refleksi diri. Mengevaluasi tindakan dan perilaku kita selama ini, serta berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, sesuai dengan ajaran Rasulullah,” pesan Bupati Ardiansyah di akhir tausiyahnya.

Acara Maulid di Kaliorang berlangsung dengan penuh khidmat dan diwarnai berbagai kegiatan keagamaan seperti pembacaan salawat bersama, ceramah agama, serta kegiatan sosial yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Suasana penuh kedamaian dan kebersamaan ini menggambarkan betapa Maulid Nabi tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga menjadi wahana untuk mempererat solidaritas di antara warga.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kaliorang ini seolah menjadi simbol dari semangat kebersamaan yang senantiasa dijaga oleh masyarakat Kutim. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh warga setempat, tetapi juga melibatkan berbagai tokoh agama, pemuda, dan aparat pemerintahan. Mereka bersama-sama menyemarakkan acara dengan kegiatan yang tidak hanya bersifat ritualistik, tetapi juga menyentuh aspek sosial.
Ardiansyah juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjadikan Maulid sebagai tradisi tahunan semata, tetapi sebagai refleksi untuk menginternalisasi ajaran-ajaran Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

“Kejujuran, kesabaran, dan keadilan yang diajarkan oleh Rasulullah harus kita terapkan di tengah-tengah masyarakat, apalagi di zaman sekarang yang penuh dengan tantangan moral,” tegasnya.
Kegiatan Maulid ini juga diisi dengan berbagai aksi sosial, seperti pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa, yang semakin mempertegas bahwa ajaran Nabi Muhammad SAW mengutamakan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Inilah menurutnya, bentuk nyata dari ajaran Rasulullah, yaitu berbagi kebahagiaan dan saling peduli satu sama lain.

Dengan diadakannya kegiatan ini, masyarakat Kaliorang diharapkan semakin memahami esensi dari ajaran Nabi Muhammad SAW dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Melalui peringatan Maulid, semangat kebersamaan dan kepedulian sosial dapat terus terjaga, menjadi pondasi yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kaliorang juga menegaskan pentingnya introspeksi diri. Bupati mengajak warga untuk menjadikan momen ini sebagai waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki kesalahan di masa lalu.
“Kita harus meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW dalam segala aspek, tidak hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama,” tuturnya.
Semangat keteladanan Nabi Muhammad SAW diharapkan terus hidup di tengah masyarakat Kutim, bukan hanya pada saat Maulid, tetapi setiap hari dalam kehidupan bermasyarakat. (kopi4/kopi3)