Beranda Kutai Timur E-MTQ Perdana Digelar di DPRD Kutim, MTQ Kaltim 2025 Jadi Tonggak Transformasi...

E-MTQ Perdana Digelar di DPRD Kutim, MTQ Kaltim 2025 Jadi Tonggak Transformasi Digital Musabaqah

142 views
0

SANGATTA – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kalimantan Timur (Kaltim) di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sudah menggunakam sistem penilaian digital berbasis Elektronik Musabaqah Tilawatil Qur’an atau E-MTQ. Penilaian menerapkan E-MTQ ini berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, yang untuk empat hari ke depan menjadi saksi dari lantunan hafalan dan tilawah terbaik seantero Kalimantan Timur.

Di ruang Panel DPRD Kutim, sejak pagi Kamis (17/7/2025), suasana hening namun khidmat menyelimuti suasana. Para peserta yang terdiri dari hafidz dan hafidzoh cabang Tahfidz Al-Qur’an 1–5 juz serta cabang Tilawah Al-Qur’an tampil satu per satu, membawa hafalan dan suara merdu mereka ke hadapan para dewan hakim. Ratusan peserta dari kabupaten dan kota se-Kaltim hadir menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam cabang-cabang yang menguji baik kekuatan memori, pemahaman tajwid, hingga keindahan lantunan ayat suci.

Ketua Dewan Hakim Nasional Rahmat Batu Bara, menyebut pelaksanaan MTQ ke-45 Kaltim tahun ini sebagai tonggak digitalisasi musabaqah yang belum pernah ada sebelumnya.

“Kita patut bersyukur, MTQ kali ini menggunakan sistem E-MTQ. Ini pertama kali diterapkan di Indonesia dan bisa menjadi contoh nasional. Dengan sistem ini, penilaian menjadi lebih terukur dan tidak subjektif,” ujar Rahmat, sosok yang juga dikenal sebagai Imam Tarawih di Masjid Kerajaan Uni Emirat Arab, Dubai.

Sistem E-MTQ yang diterapkan memungkinkan penilaian dilakukan secara digital dengan akurasi tinggi. Seluruh aspek penting, mulai dari hafalan tahfidz, tajwid, fashohah, kualitas suara, hingga lagu bacaan, dinilai langsung melalui aplikasi berbasis teknologi yang merekam dan mengolah data secara instan. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menjaga integritas hasil penjurian.

“Inovasi ini mengurangi potensi subjektivitas dan memberi rasa adil bagi seluruh peserta. Setiap nilai dan catatan langsung terdokumentasi secara elektronik,” terang Rahmat, yang menganggap sistem ini sebagai bentuk modernisasi yang tidak menghilangkan substansi religius musabaqah, justru memperkuatnya dengan kejujuran dan akurasi.

Menurut Rahmat, kualitas peserta dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Penampilan para hafidz dan hafidzoh dari kabupaten/kota sangat signifikan perkembangannya. Persaingan sungguh kompetitif dan ketat. Hal ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa Provinsi Kaltim kini memiliki fondasi kuat untuk bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Kompetisi ketat ini menjadi ajang pembuktian dan pembinaan bagi bibit-bibit unggul Kaltim. Dewan hakim menilai bahwa sebagian besar peserta tidak hanya sekadar tampil, namun telah menunjukkan penguasaan ayat yang kuat, kedalaman makna, serta kemampuan menyentuh hati pendengar. Kepada para peserta, Rahmat berpesan agar tidak cepat puas dengan pencapaian saat ini.

“Kami berharap agar seluruh hafidz dan hafidzoh terus meningkatkan kualitas. Tetap belajar, karena tantangan ke depan semakin besar,” ucapnya.

Ia menekankan pentingnya pembinaan jangka panjang agar Kaltim bisa menjadi lumbung qari-qariah dan hafidz-hafidzoh nasional yang konsisten berkualitas. Rahmat optimistis, transformasi digital MTQ Kaltim 2025 akan menjadi standar baru dalam penyelenggaraan musabaqah di Indonesia.

“Bibit unggul sudah kita miliki. Tinggal dibina dan didorong secara konsisten. Insya Allah bisa harumkan nama daerah di kancah nasional dan internasional,” pungkasnya.

MTQ ke-45 ini tidak hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga panggung transisi, dari tradisi ke inovasi. Kutim menjadi saksi bahwa modernisasi dapat berpadu mesra dengan nilai-nilai keagamaan, menghadirkan generasi Qur’ani yang tak hanya mahir melantunkan ayat, tapi juga siap menghadapi masa depan dengan keyakinan, keterampilan, dan teknologi. (kopi14/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini