Foto: Yuni/ Pro Kutim
SANGATTA – Langkah kaki yang berpadu dengan semangat muda memadati ruas jalan Sangatta pada Sabtu (26/7/2025) pagi. Lebih dari 200 peserta, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum, tumpah ruah mengikuti Fun Run 5K Sehat yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kutim memperingati Hari Anak Nasional ke-41.
Namun, ini bukan sekadar lomba lari. Di balik peluh dan detak jantung yang berpacu, kegiatan ini mengusung misi sosial yang kuat. Yaitu menghapus stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya edukasi sejak dini tentang penyakit tersebut.

Rute Fun Run dimulai dari halaman Kantor Dinas Kesehatan Kutim, melintasi area Lapangam Heliped, melewati Masjid Agung Al Faruq, lalu kembali ke titik awal. Di garis akhir, para peserta disambut bukan dengan medali, melainkan dengan penyuluhan dan edukasi soal bahaya dan pencegahan HIV/AIDS. Menandai bahwa lari ini bukan hanya tentang fisik, tapi juga pikiran dan sikap.
Wakil Bupati (Wabup) Kutim H Mahyunadi, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kutim, hadir dan memberikan dukungan langsung. Ia menilai kegiatan ini sebagai langkah nyata yang menyasar langsung kelompok sasaran utama, remaja.

“Kegiatan ini luar biasa karena menyentuh langsung sasaran utama kita, yakni generasi muda. Edukasi tentang HIV harus dilakukan sejak dini agar mereka paham risiko dan bahayanya,” ujar Mahyunadi.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya menjauhi perilaku berisiko. Terutama pergaulan bebas dan seks di luar nikah. Sebagai bentuk proteksi diri.
“Jangan sekali-kali melakukan pergaulan bebas dan seks di luar nikah, karena bisa mendatangkan penyakit dan nasib buruk,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani, menyoroti pentingnya pendekatan yang komprehensif terhadap isu HIV/AIDS. Ia menekankan bahwa salah satu kunci eliminasi HIV pada 2030 adalah memutus stigma yang menempel pada ODHA.
“HIV ini untuk dikenal, virusnya yang dijauhi, bukan orangnya. Hindari stigma. Orangnya justru harus dilindungi agar penularan tidak terus terjadi,” jelas Bahrani.
“Kita targetkan eliminasi HIV 2030 bisa tercapai, tentu dengan keterlibatan aktif generasi muda,” sambungnya.
Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari Bunda PAUD Kutim Ny Hj Siti Robiah, yang turut hadir. Ia menyambut baik kolaborasi antara olahraga dan edukasi sebagai strategi membangun karakter anak-anak dan remaja.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan slogan. ‘Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat’ harus kita wujudkan bersama. Salah satunya lewat kegiatan seperti ini,” kata Siti Robiah. “Saya harap kegiatan ini menjadi agenda rutin, karena selain menyehatkan, juga membentuk karakter generasi muda yang sadar risiko dan tahu cara menjaga diri,” tambahnya.
Atmosfer Fun Run 5K Sehat pagi itu terasa berbeda. Tak ada podium pemenang, tapi semua peserta pulang membawa satu pemahaman penting. Menjadi sehat bukan hanya soal tubuh yang bugar, tetapi juga pikiran yang terbuka dan sikap yang tidak menghakimi.
Kegiatan ini mencerminkan semangat kolektif untuk mencetak generasi yang tangguh, sadar akan pentingnya kesehatan reproduksi, dan tidak larut dalam diskriminasi. Di tengah berbagai tantangan zaman, inilah langkah-langkah kecil yang membangun jalan besar menuju Indonesia Emas 2045. Sebuah masa depan yang inklusif, berpengetahuan, dan sehat lahir batin. (kopi9/kopi4/kopi3)