SANGATTA – Dari ruang kelas hingga ke panggung nasional, langkah Arjuna, Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Sangatta, membawa cerita baru bagi dunia pendidikan di Kutai Timur (Kutim). Pemuda berusia 17 tahun itu resmi terpilih mewakili Kalimantan Timur (Kaltim) dalam ajang 100 ketua OSIS terbaik se-Indonesia. Oktober mendatang, ia akan terbang ke Jakarta untuk mengikuti Indonesia Student Leadership Camp (ISLC) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Perjalanan Arjuna hingga ke titik ini tidak singkat. Ia mesti melewati tahapan seleksi berlapis. Menulis esai, membuat video, hingga beradu gagasan lewat diskusi daring dengan puluhan peserta lain dari berbagai daerah. Dari proses itu, lahirlah seratus nama yang dianggap memiliki potensi menjadi calon pemimpin masa depan, salah satunya Arjuna.
“ISLC adalah program pelatihan kepemimpinan bagi bibit pemimpin bangsa masa depan. Saya bersyukur bisa terpilih mewakili Kutim dan Kaltim,” kata Arjuna ketika ditemui di Sangatta.
Sebelum keberangkatannya, Selasa (2/9/2025), Arjuna menyempatkan diri bersilaturahmi dengan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di ruang kerjanya. Dalam pertemuan itu, ia meminta arahan, dukungan, sekaligus motivasi agar dapat tampil maksimal di ajang nasional.
Ardiansyah menyambut hangat kedatangan pelajar itu. Ia mengaku bangga dengan capaian yang diraih Arjuna karena bukan hanya membawa nama baik sekolah, melainkan juga mengharumkan Kutim di level nasional.

“Selamat dan semangat, terus belajar dan bawa nama baik sekolah serta Kutim di tingkat nasional,” ujar Ardiansyah.
Ajang ISLC sendiri digagas oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UI bersama Forum OSIS Nasional (FON). Program ini dirancang sebagai ruang belajar kepemimpinan intensif bagi seratus ketua OSIS terpilih. Para peserta akan mengikuti serangkaian sesi pelatihan, diskusi, hingga simulasi kepemimpinan yang dipandu akademisi, praktisi, dan tokoh bangsa.
Arjuna mengaku proses seleksi yang ia jalani memberikan pengalaman berharga.
“Kemarin ngerjain esai dan membuat video juga, terus ada zoom meeting sama seluruh peserta membahas satu masalah. Dari situ dinilai bagaimana cara kita berbicara dan menjelaskan masalah tersebut,” jelasnya.
Meski terpilih, Arjuna tidak ingin cepat puas. Ia menatap ISLC sebagai kesempatan untuk belajar lebih banyak dan memperluas jaringan dengan pelajar dari berbagai daerah.
“Harapannya, saya bisa menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah, organisasi, dan kehidupan sehari-hari. Semoga bisa jadi pengalaman berharga untuk masa depan,” katanya menutup perbincangan.
Kehadiran Arjuna di ajang nasional ini menjadi simbol bahwa potensi generasi muda Kutim mampu bersaing di tingkat nasional. Lebih jauh, capaian ini juga menunjukkan pentingnya ruang-ruang pengembangan kepemimpinan di sekolah sebagai investasi jangka panjang bagi bangsa.(kopi14/kopi3)
































