Bunda PAUD Kutim saat buka RTL strategi implementasi kurikulum PAUD. Foto : Hasyim/Pro Kutim
SANGATTA – Rabu (10/9/2025) pagi, Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutai Timur (Kutim) dipenuhi wajah antusias para pendidik. Mereka berkumpul dalam kegiatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) strategi implementasi kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan pendekatan deep learning, yang digelar oleh Pusat Kerja Gugus (PKG) Kecamatan Sangatta Utara.
Acara yang dibuka Bunda PAUD Kutim Ny Hj Siti Robiah itu menjadi ruang refleksi bagi para guru PAUD. Bukan sekadar forum diskusi, melainkan titik pijak untuk memperdalam pemahaman tentang kurikulum yang menempatkan anak sebagai pusat pembelajaran.

Dalam sambutannya, Siti Robiah menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen tenaga pendidik. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kutim, khususnya pada jenjang PAUD.
“Prinsip pembelajaran yang mendalam dan bermakna diharapkan dapat membentuk generasi religius, nasionalis, berintegritas, mandiri, dan memiliki semangat gotong royong,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa peran guru tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak.

“Ini adalah fondasi kuat bagi kebangkitan generasi emas bangsa Indonesia. Pendidikan PAUD yang berkualitas menjadi langkah awal penting untuk membentuk generasi penerus yang gemilang dan mampu membawa Indonesia menuju kemajuan dan kesejahteraan,” tambahnya.
Senada, Ketua PKG Kecamatan Sangatta Utara Norjannah, menekankan bahwa pembelajaran mendalam adalah pendekatan yang menumbuhkan kesadaran dan kegembiraan dalam belajar.


“Penerapan pembelajaran mendalam diharapkan menciptakan lingkungan belajar yang positif. Semua pihak yang terlibat hendaknya saling menghargai dan mempertimbangkan potensi, martabat, serta nilai kemanusiaan setiap individu,” katanya.
Norjannah mencontohkan metode Experiential Learning yang menekankan internalisasi nilai melalui pengalaman sehari-hari. Pendekatan ini berfokus pada pengembangan spiritual, karakter, akhlak, dan moral peserta didik.
Sementara itu, Pengawas TK se-Kutim sekaligus Koordinator Tim Pengembang Kurikulum, Diyah Hayatiningsih, menegaskan pentingnya kerja sama antar-satuan pendidikan. Ia menyinggung implementasi Kurikulum Merdeka yang memberi ruang lebih luas bagi guru.

“Kurikulum ini menekankan fleksibilitas dan kemandirian dalam proses belajar mengajar, sehingga guru bisa lebih leluasa mengembangkan strategi yang sesuai dengan kebutuhan anak,” ujarnya singkat.
Di Kutim, PAUD sedang dirajut dengan harapan besar. Dari Sangatta, benih generasi emas itu tengah ditanam, dengan fondasi pembelajaran mendalam yang diyakini akan membawa mereka tumbuh berkarakter, berakhlak, dan siap menghadapi masa depan. (kopi8/kopi14/kopi3)