Jalannya Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Ekonomi Daerah. Foto: Miftah/Pro Kutim
SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Ekonomi Daerah di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Selasa (23/9/2025). Rakor ini menjadi tindak lanjut dari pembentukan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah, sebagaimana diamanatkan Permendagri, untuk menjawab tantangan sekaligus memperkuat fondasi ekonomi lokal.
Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim Noviari Noor yang juga ditunjuk sebagai Sekretaris Tim, menekankan pentingnya kerja cepat dan terukur. Ia menyebut ada 9 langkah konkret yang akan dilakukan.

Yang pertama, sehubungan masih rendahnya realisasi APBD sebagai salah satu pekerjaan rumah besar. Hingga triwulan ketiga, serapan anggaran baru mencapai 46 persen, maka perlu dilakukan percepatan APBD.
“Ini berarti perangkat daerah harus bergerak lebih cepat agar realisasi anggaran benar-benar bisa memberi dampak bagi masyarakat,” tegas Noviari yang sekarang juga menjabat sebagai Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang).

Ia juga menjabarkan arah kebijakan percepatan ekonomi yang tengah disiapkan pemerintah daerah. Selanjutnya mulai dari upaya mendorong investasi modal asing dan modal dalam negeri, mempercepat proyek infrastruktur, hingga menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Selain itu, pemerintah juga menaruh perhatian pada isu ketenagakerjaan dengan membuka lapangan kerja baru, mencegah praktik ekspor-impor ilegal, dan mempermudah perizinan usaha agar sektor UMKM bisa lebih tumbuh.
Tidak hanya bergantung pada sektor tambang, Noviari menilai Kutim perlu menggali potensi lain seperti pertanian, perkebunan, dan peternakan. Menurutnya, pengembangan industri manufaktur berbasis potensi lokal akan menjadi salah satu motor baru penggerak ekonomi daerah.

“Bersama-sama kita akan menyusun strategi yang lebih tajam agar percepatan ekonomi tidak sekadar wacana, tetapi benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Rakor tersebut resmi dibuka oleh Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi. Ia berharap sinergi antara pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan dapat mempercepat pemulihan sekaligus pertumbuhan ekonomi Kutim ke depan. (kopi8/kopi13/kopi3)