SANGATTA – Pertemuan dua wilayah pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim) terjalin melalui kunjungan rombongan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ke SMA Negeri 1 Sangatta Selatan (Smansatset) Kutai Timur (Kutim), Rabu (24/9/2025). Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan forum berbagi praktik baik dalam membangun kemitraan sekolah dengan berbagai pemangku kepentingan.
Ketua MKKS PPU Waryono, hadir bersama tujuh kepala SMA negeri dan tiga kepala SMA swasta. Ia mengaku mendapat inspirasi dari pola kemitraan yang dikembangkan Smansatset di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Rubito.
“Ternyata di SMA 1 Sangatta Selatan ini kemitraannya sangat luar biasa dan menginspirasi. Apa yang dilakukan Pak Rubito, khususnya dalam berbagi praktik baik secara daring, akan kami adopsi dan implementasikan di sekolah-sekolah kami di Penajam Paser Utara. Kami ingin maju bersama, hebat semua seperti Smansatset,” tutur Waryono.
Bagi Smansatset, kunjungan tersebut menjadi kesempatan untuk memperlihatkan strategi kolaboratif yang selama ini dijalankan. Rubito menyebut praktik baik yang dibagikan terutama terkait kemitraan pembelajaran dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Kami merasa sangat terhormat dikunjungi 10 sekolah dari PPU. Sedikit yang bisa kami bagikan adalah praktik baik tentang kemitraan pembelajaran, terutama kerja sama kami dengan dunia usaha dan dunia industri, mulai dari PT KPC, UNESCO, hingga berbagai instansi lain. Kami berbagi strategi bagaimana mitra dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran di sekolah,” jelas Rubito.
Ia juga menekankan peran PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai salah satu penopang utama. “Kehadiran KPC menjadi daya ungkit kemajuan bagi SMA Negeri 1 Sangatta Selatan. Kabar baik ini juga kami sampaikan kepada rekan-rekan di Kabupaten Penajam Paser Utara, semoga bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah di sana,” ujarnya.
Kunjungan MKKS PPU ini mencerminkan semangat kolaborasi lintas daerah. Melalui pertukaran gagasan dan pengalaman, sekolah-sekolah di Kaltim berupaya meneguhkan arah pendidikan yang tak hanya berbasis ruang kelas, melainkan juga membuka diri terhadap dunia industri dan kemitraan strategis. (kopi8/kopi3)
