Beranda Kutai Timur Harus Kolaborasi, Cap Jempol Stunting Kutim Diluncurkan

Harus Kolaborasi, Cap Jempol Stunting Kutim Diluncurkan

90 views
0

Peluncuran Cap Jempol Stop Stunting oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Foto: Roni/Pro Kutim

SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus menunjukkan komitmennya dalam percepatan penurunan angka stunting. Hal ini ditandai dengan peluncuran program inovatif bertajuk “Cap Jempol Stop Stunting” yang digagas oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPKB) Kutim, Selasa (28/10/2025), di Ruang Akasia GSG, Pusat Perkantoran Bukit Pelangi.

Acara launching ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting baik secara luring maupun daring. Turut hadir Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Mahyunadi, jajaran Forkopimda, serta perwakilan dari Badan Intelijen Negara (BIN) Kutim. Dari pemerintah pusat, hadir secara daring Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Zahera Mega Utama serta para Deputi dan Direktur di lingkungan Kemendagri dan BKKBN RI. Selain itu, hadir pula Pelaksana Tugas Kepala Pusjar SKPP LAN RI Samarinda Rahmat Suparman dan Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Nur Rizki Permanajati.

Dari unsur pemerintah daerah, tampak hadir Ketua DPRD Jimmi, Wakil Ketua I Sayid Anjas dan Wakil Ketua Prayunita beserta anggota DPRD lainnya, Sekretaris Daerah bersama jajaran asisten dan staf ahli, para kepala perangkat daerah, serta unsur Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim dan Ketua Tim Penggerak PKK Kutim Siti Robiah, yang juga dikenal sebagai Bunda Generasi Remaja Berencana (Genre). Tak hanya dari unsur pemerintahan, acara ini juga dihadiri oleh organisasi mitra dunia usaha dan industri, organisasi profesi, para camat se-Kutim, kepala desa, lurah, hingga ketua RT di Kecamatan Sangatta Utara. Hingga para penyuluh lapangan KB, kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan Tim Percepatan Gerakan (TPG) turut serta baik secara daring maupun luring.

Dalam sambutannya Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi menegaskan bahwa program “Cap Jempol Stop Stunting” merupakan inovasi kolaboratif yang menjadi strategi terpadu dalam penanganan keluarga berisiko stunting di Kutim.

“Melalui peluncuran ini, pemerintah daerah berharap adanya sinergi lintas sektor mulai dari pemerintah, akademisi, swasta, hingga masyarakat dalam memperkuat gerakan bersama untuk menekan angka stunting dan program ini dirancang sebagai langkah konkret daerah untuk membangun keluarga yang sehat, produktif, dan bebas stunting,” sebutnya.

Junaidi menambahkan melalui program Cap Jempol Stop Stunting ini, pihaknya ingin memperkuat sinergi antarperangkat daerah, lembaga, dan masyarakat.

“Setiap keluarga harus menjadi agen perubahan dalam menciptakan generasi emas Kutim yang sehat dan cerdas,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dalam arahannya mengapresiasi inovasi yang digagas DPKB dan seluruh tim percepatan penurunan stunting. Ia menegaskan bahwa percepatan penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur masyarakat.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kunci keberhasilan ada pada kolaborasi. Dengan cap jempol yang menjadi simbol komitmen bersama, kita berharap tidak ada lagi anak-anak Kutim yang mengalami stunting,” singkat Bupati Ardiansyah.

Momentum ini menjadikan pelucuran Cap Jempol Stop Stuntig berjalan khidmat dan penuh semangat kolaborasi, menandai langkah baru Kutim dalam memperkuat ketahanan keluarga dan membangun generasi emas bebas stunting di masa depan.(kopi15/kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini