Pemerintah Kabupaten Kutai Timur memberikan bantuan paket sembako secara simbolis melalui Ketua gugus tugas penangan pencegahan COVID-19 H Ismunandar kepada Camat Sangatta Utara beberapa waktu lalu. (Dok Pro Kutim)
SANGATTA – Pemprov Kaltim mendorong lima daerah rawan sebaran virus Corona untuk mengusulkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ke Pemerintah Pusat. Sesuai Permenkes No 09/2020 tentang PSBB berisi 19 pasal yang diteken Menteri Kesehatan Terawan, Jumat (3/4/2020) lalu.
Kelima daerah berkategori rawan itu adalah Kota Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. Apalagi hingga Minggu (5/4/2020), total ada 25 kasus positif COVID-19 di kelima daerah itu. Di Kaltim total ada positif 35 kasus dan proses 71 kasus, pasien yang sembuh 6 dan meninggal dunia 1 orang.
“Kita menunggu laporan Dinkes terkait kondisi kabupaten dan kota. Kalau Kaltim untuk keseluruhan PSBB, tidak. Tapi yang kategori rawan, yang memiliki kasus positif,” kata Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi saat konferensi pers melalui video conference, Senin (6/4/2020) kemarin.
Penerapan PSBB memang tidak gampang, karena akan sangat berdampak pada keberlanjutan masyarakat secara ekonomi beberapa waktu, selama menghadapi COVID-19 ini.
Khusus di Kabupaten Kutim, mengutip https://corona.kutaitimurkab.go.id/ yang dikelola Pemkab, daerah yang dilintasi jalur Jalan Trans Kalimantan ini sudah memiliki 4 kasus warga terkonfirmasi positif COVID-19. 1 orang sudah dinyatakan sembuh dan 3 lainnya masih menjalani perawatan. Sebanyak 382 orang ODP (orang dalam pemantauan), 324 diantaranya sudah selesai dipantau dan 58 sisanya masih dipantau. Kemudian terdapat 14 PDP (pasien dengan pengawasan), 7 orang menunggu hasil laboratorium, 3 negatif dan 4 orang yang sebelumnya dinyatakan positif.

Menyikapi kenyataan itu, sampai saat ini Pemkab Kutim memang belum memperlihatkan tanda-tanda akan mengajukan PSBB kepada Pemerintah Pusat. Walaupun masuk daftar rawan COVID-19 sesuai pandangan Pemprov Kaltim. Pemkab Kutim saat ini lebih berkonsentrasi melakukan aksi nyata perang melawan Corona. Berikut menanggulangi dampaknya di masyarakat. Melalui Satgas COVID-19 Kutim, pemerintah sudah melakukan serangkaian kegiatan pencegahan.
Langkah awal pada Maret lalu, Bupati Kutim H Ismunandar selaku Ketua Satgas COVID-19 Kutim telah menerbitkan surat edaran bernomor 180/16/HK.PUU/III/2020 terkait imbauan pencegahan pendemi virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), untuk wilayah Kutim. Mengimbau masyarakat untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan ibadah di rumah sesuai seruan Pemerintah Pusat. Berlaku selama 14 hari dan ditambah lagi hingga 20 April 2020 mendatang.
“Mematuhi imbauan pemerintah dengan menjalankan social distancing (menjaga jarak sosial) dan physical distanicing (menjaga agar tak kontak langsung). Demi memutus rantai penyebaran COVID-19,” kata Ismu.

Langkah lain juga dilakukan, yaitu membuat fasilitas cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir yang disediakan di tandon pada beberapa tempat. Seperti pasar dan beberapa tempat lainnya, selain membagi ribuan masker gratis pada masyarakat. Antisipasi lainnya lebih kepada penyemprotan disinfektan dilingkungan rumah warga sambil menyosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan masyarakat dan pemerintahan yang melibatkan banyak massa langsung ditiadakan.
Tak hanya itu, Pemkab telah pula menyiapkan RSUD Kudungga Sangatta sebagai rumah sakit rujukan pasien COVID-19 dan fasilitas perawatan cadangan di Gedung Diklat BKPP di Bukit Pelangi. Walaupun sebenanrnya Ismu tak berharap pasien COVID-19 Kutim bertambah.
Bagi masyarakat yang terdampak juga dipikirkan oleh orang nomor satu di Pemkab Kutim dimasa pandemi Corona ini. Antara lain dengan membagikan bantuan sembako bagi warga terdampak COVID-19, menggratiskan biaya tagihan air bersih PDAM ditanggung Pemkab dan listrik PLN sesuai arahan Pemerintah Pusat. Tak cukup sampai disitu melalui surat edaran pula, Ismu mengimbau agar warung dan rumah makan hanya melayani pembelian untuk dibawa pulang. Namun tak menutup pasar dan toko swalayan yang melayani kebutuhan sembako masyarakat. Hanya saja warga tetap diminta mematuhi anjuran pemerintah, hanya keluar rumah untuk kebutuhan mendesak, menggunakan masker dan hindari kontak langsung dengan masyarakat lainnya.
Melihat potensi aktivitas mudik yang bisa menularkan COVID-19 hingga ke pelosok desa, Ismu lantas mengimbau seluruh pegawai Pemkab Kutim agar tak melaksanakan “ritual tahunan” mudik ramadan atau lebaran Idul Fitri tahun ini.

“Sebaiknya seluruh pegawai Pemkab Kutim (ASN dan TK2D) tak mudik. Tahun ini di Sangatta saja, di Kutim saja, sayangi keluarga di kampung halaman. Karena kita tidak tahu terlular virus Corona kapan dan dimana. Sebab virus Corona tak kasat mata,” imbau Ismu yang terlihat tak patah semangat mempimpin perangnya melawan COVID-19 di Kutim.
Agar lebih maksimal menghapus virus dari negeri “Tirai Bambu” ini, Pemkab Kutim juga mengajak stakeholder bergotong royong memerangi Corona. Mulai dari pihak perusahaan swasta, organisasi seperti PMI Kutim, paguyuban hingga TP PKK Kutim untuk mendukung upaya Pemkab Kutim. Memaksimalkan peran Pemerintah Kecamatan dalam pelaksanaannya. Para pihak inipun terketuk untuk berbuat, seperti membagi masker gratis dan melakukan penyemprotan disinfektan serta memberikan bantuan lainnya.
Lebih konkret lagi, hingga saat ini Pemkab Kutim telah memperketat pintu masuk dan keluar Kutim di Jalur Trans Kalimantan. Demi deteksi dini warga yang masuk atau keluar Kutim terjangkit COVID-19 atau tidak. Melalui rapat-rapat evaluasi secara virtual, yang menghasilkan kesepakatan untuk aksi lanjutan, Bupati selalu menginstruksikan agar selalu mempersempit ruang penyebaran COVID-19. Dari beberapa imbauan tersebut, nampaknya seluruh masyarakat Kutim sudah mulai mengerti tentang bahaya COVID-19 dan bagaimana mencegahnya. Jalanan terlihat lengang, swalayan terapkan physical distancing dengan membatasi jarak, warung sudah memberlakukan makanan dibungkus untuk dibawa pulang serta kegiatan penyemprotan disinfektan yang terus dilaksanakan.
“Semoga perjuangan kita semua melawan (virus) Corona mendapat ridho dari Allah Subhannahu wa Ta’ala. Untuk seluruh masyarakat Kutai Timur, Kalimatan Timur umumnya, selalu patuhi imbauan pemerintah dalam pencegahan COVID-19. Saling bahu-membahu memutus penyebaran virus Corona. Kita sama-sama berdoa, semoga Indonesia terbebas dari virus Corona,” ajak Ismu. (hms3/hms3)