Beranda Pendidikan STAIS Sudah Jauh Berkembang – Didukung Bupati, Dorong Kampus Berstandar Nasional

STAIS Sudah Jauh Berkembang – Didukung Bupati, Dorong Kampus Berstandar Nasional

485 views
0

Ketua STAIS Kutim saat melaporkan kemajuan progres STAIS dihadapan Bupati dan Seskab,di Aula Rektor STAIS Kutim (Foto : Wak Hedir Kompi)

SANGATTA – Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) Taufik Hidayat mengatakan kampus yang dipimpinnya kini sudah jauh berkembang.

“Dulunya, hanya dua jurusan, sekarang sudah menjadi lima prodi dari 2 jurusan itu,” kata Taufik kepada Bupati Kutim H Ismunandar dan Seskab H Irawansyah, di Aula Kantor STAIS, Kamis (16/2/2020).

Ia menerangkan awalnya hanya jurusan Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Syariah. Jadi sekarang ada Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Menajemen Pendidikan Islam, dan Ahwal Syakhsiyyah.

Kendati demikian, pihaknya tetap memerlukan saran dan masukan sebagai bentuk evaluasi perkembangan kampus. Dinamika civitas akademika STAIS kini semakin baik. Dengan struktur yang semakin bertambah, program kuliah juga bertambah. Otomatis staf dan dosen juga bertambah, yang tentunya diikuti pembiayaan atau dana yang ikut bertambah.

Selain itu, menurut Taufik, pihaknya terus memegang teguh tujuan didirikannya STAIS. Apalagi kalau bukan menghasilkan lulusan terbaik, sarjana pendidikan Islam. Namun begitu yang menjadi pertanyaan Taufik adalah lulusan STAIS selama ini terserap sebagai tenaga kerja atau tidak? Atas dasar itulah Taufik mengaku tetap membutuhkan peran Pemkab Kutim. Khususnya berkoordinasi terkait penyaluran naker dari lulusan STAIS.

“Karena tujuan suatu Perguruan tinggi menghasilkan lulusan sarjana, Nah, bagaimana dengan lulusannya? Bisa menjadi serapan tenaga kerja yang baik atau tidak. Maka dari itu kita berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kutim,” terangnya.

Ditunjuknya Kaltim sebagai calon Ibukota Negara Indonesia (IKN) yang baru juga menjadi tantangan tersendiri. Apalagi kalau bukan meningkatkan standar lulusan STAIS lebih baik. Meningkatkan standar kompetensi dosen pengajar. 

“Dengan manajemen yang baik. Menjadi standar nasional, (bahkan) kalau perlu internasional,” tuturnya.

Lebih jauh dikatakan Taufik, respon dari Pemkab Kutim sejauh ini sangat baik. Terutama dukungan bupati dalam pertemuan silaturahmi kali ini. Hal tersebut kemudian menjadi pemacu semangat bagi dosen – dosen untuk lebih kreatif. 

“Dalam kepemimpinan saya 4 tahun sudah ditata tahapan – tahapannya. Mulai dari program unggulan, sarana dan prasarana, laboratorium, struktur organisasi hingga lulusannya nanti. Kalau perlu lulusannya (STAIS) bisa bahasa Inggris, arab dan kitab kuning sudah bisa. Jago IT, karena fasilitas yang disediakan. Itulah keinginan kita untuk menyongsong masa depan,” tutup Taufik. (hms15)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini