Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Muhammad Muhir, Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan Basuki Isnawan saat meninjau keadaan terkini beberapa infrastruktur jalan utama. Foto: Ist
BENGALON – Suasana Kamis (26/1/2023) pagi, terasa lebih dingin dari biasanya. Maklumlah Kota Sangatta, hingga Bengalon, Rantau Pulung (Ranpul) dan sekitarnya diguyur hujan deras sejak malam. Segarnya pagi yang masih di bawah rintik gerimis hujan malah digunakan oleh Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman, untuk meninjau keadaan terkini beberapa infrastruktur jalan utama. Yakni Jalan Nasional Trans Kalimantan yang sering dilintasi masyarakat.
Pukul 10.05 WITA, dengan menggunakan mobil operasional lapangan, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Muhammad Muhir, Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan Basuki Isnawan, Bupati bertolak menuju Simpang Tiga Perdau, Kecamatan Bengalon. Guna meninjau kondisi terkini perbaikan jalan rusak di sekitar Rawa Indah hingga ke Bengalon. Peninjauan tersebut dilakukan Ardiansyah untuk memastikan apakah pihak perusahaan yang ingin membenahi jalan rusak tersebut benar-benar merealisasikan janjinya.
Benar saja, sesuai pantauan Pro Kutim di lapangan, beberapa titik Jalan Poros Sangatta-Bengalon yang rusak dan kerap dikeluhkan warga karena memperlambat waktu tempuh perjalanan, sudah diratakan dengan batu merah. Sehingga perjalanan terasa lebih lancar, walaupun jalan nasional tersebut belum bisa dikatakan maksimal. Didampingi Kadis PUPR Kutim, orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut juga meninjau lokasi jalan pengganti Rawa Indah oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang menurut Kadis PUPR bakal dikerjakan sepanjang 12,5 meter. Karena jalan yang lama bakal ditambang oleh perusahaan dimaksud.
Saat singgah di Simpang Perdau Bengalon, usai melintasi Jalan Poros Sangatta-Bengalon, Ardiansyah menginstruksikan kepada Dinas PUPR agar terus mengawal progres pemindahan jalan di Rawa Indah tersebut hingga selesai. Memastikan lokasi-lokasi yang akan dilintasi jalan, serta meminta agar selama jalan pengganti belum jadi, pihak perusahaan masih bertanggung jawab dan wajib merawat jalan yang ada saat ini.
“Sebab jalan (Poros Sangatta-Bengalon) ini vital. Menunjang aktivitas masyarakat dari selatan ke utara maupun sebaliknya,” tegas Ardiansyah.
Bupati mengaku belum lama ini sudah memanggil manajemen PT KPC dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim) guna membahas persoalan jalan rusak di sekitar Rawa Indah. Ardiansyah mengatakan telah menanyakan sejauh mana jalan kesiapan jalan tersebut akan dipindahkan. Serta perawatannya hingga jalan tersebut benar-benar dipindahkan.
“Selama jalan tersebut digunakan oleh masyarakat umum, maka pihak perusahaan wajib merawat. Sehingga warga yang melintas tidak mengalami hambatan. Karena aktivitas tambang di kanan dan kiri jalan sangat membahayakan pengguna jalan,” tegas Ardiansyah.
Jelang tengah hari, Bupati dan rombongan lantas melanjutkan peninjauan lapangan ke Kecamatan Sangatta Selatan. Melihat progres pembangunan Gedung Adat dan Jalan Poros Sangatta Selatan menuju Sangkima yang belum tersambung aspal. (kopi3)
