Atlet paralimpik Kutim siap mengikuti seleksi Pelatda Kaltim. Foto: istimewa
SANGATTA – Sebanyak enam atlet disabilitas asal Kabupaten Kutim (Kutim) akan menjalani pemusatan Latihan daerah (Pelatda) untuk kontingen Kaltim yang akan bertanding di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Solo, Jawa Tengah. Sebelumnya, atlet Kutim yang masuk dalam total 176 atlet paralimpik Kaltim ini dilepas langsung oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik di Town House BDI Balikpapan, Senin (30/9/2024) lalu.
National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Provinsi Kaltim selaku panitia pelaksana memfokuskan seleksi atlet di empat daerah yakni Samarinda, Bontang, Balikpapan dan Kutai Kartanegara (Kukar).

Dari siaran pers yang diterima Pro Kutim, Ketua NPCI Kaltim Suharyanto mengatakan selama dua hari mulai tanggal 14-15 September 2024 untuk atlet, pelatih dan coordinator serta sub coordinator (official) sudah masuk pengasramaan pada pukul 14.00 Wita. Hasil seleksi ini akan dijadikan dasar untuk menentukan jumlah atlet yang akan masuk dalam Pelatda NPCI Kaltim 2024 untuk mempersiapkan kontingen Kaltim mengikuti Peparnas.

“Seluruh atlet yang akan mengikuti seleksi agar menyiapkan beberapa dokumen kelengkapan antara lain yakni KTP/KK, surat keterangan berbadan sehat dari dokter, peralatan olahraga yang melekat pada atlet, perlengkapan lainnya (baju kaos ganti dan handuk). Untuk biaya transportasi dari daerah ke daerah tempat pelaksanaan seleksi ditanggung oleh NPCI Kaltim. Akomodasi dan uang saku selama mengikuti seleksi seluruhnya akan ditanggung oleh NPCI Kaltim dan bagi atlet yang tidak lolos seleksi trnasportasi pemulangan daerah akan tetap menjadi beban NPCI Kaltim,” sebutnya.
Adapun atlet Kutim yang akan ikut seleksi yakni Dwi Yanto dan Muhammad Jibril di cabor atletik dengan lokasi Pelatda di Kukar. Kemudian Erja Septiansyah dan Haidir di cabor Boccia dengan lokasi Pelatda di Balikpapan, Sudirman cabor catur berlokasi di Pelatda Samarinda dan Lastro Aminoto cabor tenis meja dengan lokasi Pelatda Balikpapan.

Sebelumnya, Suharyanto mengatakan pihaknya optimis Kaltim bisa finis di 10 besar. Keyakinan ini dikarenakan persiapan atlet Kaltim yang cukup baik, mulai dari menggelar Peparprov, proses seleksi hingga pemusatan latihan daerah (pelatda).
“Karena ada persiapan tiga minggu untuk training center (TC), kami target semoga bisa 10 besar. Itu saja sudah lebih dari cukup. Yang jelas, persiapan untuk Peparnas kali ini lebih baik daripada Peparnas Papua lalu,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga berkata bahwa para peraih medali emas kali ini bakal mendapat apresiasi. Sebagai motivasi, NPCI Kaltim bakal menyerahkan bonus langsung di tempat khusus peraih medali emas sebesar Rp25 juta.
“Beberapa cabor yang potensi medali itu ada si bulutangkis, renang, atletik, bochia, tenis. Jadi kami cukup yakin bisa mencapai target 10 besar itu,” tambahnya.
Sementara, Akmal Malik menekankan bahwa kehadiran atlet disabilitas ini sudah patut diapresiasi. Mengingat prestasi menjadi tujuan utama mereka yang berlaga di Peparnas.

Karenanya, ia meminta seluruh pihak juga dapat memberikan dukungannya. Tidak berbeda dengan dukungan yang diberikan kepada atlet normal.
“Tentu harapannya mereka bisa berprestasi dan meraih hasil yang maksimal. Kaltim juga baru mulai fokus lagi, sehingga soal anggaran nanti disediakan,” ujarnya.
Diketahui, kontingen Kaltim bertolak ke Solo untuk mengikuti tahapan klasifikasi, menentukan nomor tanding. Kendati mengikuti klasifikasi, seluruh atlet tetap mengedepankan kebersamaan selama Peparnas.(kopi13/kopi3)