Beranda Kutai Timur Prevalensi Stunting di Kutim Menurun Signifikan

Prevalensi Stunting di Kutim Menurun Signifikan

275 views
0

Aksi lapangan TPPS Kutim dalam menurunkan angka stunting. Foto: Wahyu/Humas DPPKB Kutim

SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan Survei Gizi Indonesia (SGGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2024, prevalensi stunting di Kutim turun dari 29 persen pada tahun 2024 menjadi 20,6 persen pada tahun 2025. Penurunan sebesar 8,4 persen ini menempatkan Kutim pada peringkat ke-7 tingkat Kaltim, meningkat dari peringkat ke-10 sebelumnya. Hal ini disampaikan Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim, Achmad Junaidi B, mewakili Ketua TPPS Kabupaten Kutim, melalui pesan WhatsApp pada Rabu (11/6/2025).

Junaidi, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kutim, mengatakan keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras berbagai pihak. Ia menyebutkan peran penting pembinaan, pelatihan, dan pendampingan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam mencapai target tersebut.

“Selain itu, kolaborasi dan sinergi yang kuat antar Perangkat Daerah (PD), organisasi mitra (ormit), dan berbagai pemangku kepentingan lainnya juga menjadi kunci keberhasilan” paparnya.

Kemudian untuk data dari Sistem Informasi Keluarga (SIGA) Elsimil Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (KEMENDUKBANGGA/BKKBN RI) menunjukkan tren penurunan angka keluarga risiko stunting (KRS) yang signifikan. Pada semester II tahun 2023, tercatat 19.900 KRS. Angka ini terus menurun menjadi 15.576 KRS di semester I tahun 2024, 12.362 KRS pada September 2024, dan 11.973 KRS di semester II tahun 2024 (data dirilis Mei 2025). Penurunan angka KRS ini menunjukkan efektivitas program-program yang telah dijalankan oleh pemerintah Kutim.

Junaidi menyampaikan informasi ini sebagai laporan awal progres kinerja penurunan stunting di Kutim. Laporan resmi dari Sekretariat TPPS akan menyusul setelah rapat bersama Ketua TPPS. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan sinergi antar PD, ormit, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan ini. Upaya bersama ini, menurutnya, sangat krusial untuk terus menekan angka stunting di Kutim.

“Kita harus terus bersinergi mengawali Kutai Timur hebat menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Junaidi.

Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen Kutim untuk terus berupaya mewujudkan generasi muda yang sehat dan berkualitas, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Keberhasilan Kutim dalam menurunkan angka stunting menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional.(*/kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini