Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba fashion show batik wakaroros.Foto: Miftah/Pro Kutim
SANGATTA — Panggung Fashion Show Batik Wakaroros dalam rangkaian Gebyar Koperasi dan UMKM Expo 2025 menjadi ajang unjuk pesona budaya dan kreativitas para perwakilan Perangkat Daerah (PD) Kutai Timur (Kutim). Dari sepuluh pasangan yang tampil memukau, perwakilan dari Bappeda Kutim berhasil meraih juara pertama, mengusung tema “Jejak Leluhur di Balik Benang.”
Pasangan Noviari Noor dan Lely Yusniar tampil elegan dan memukau membawakan busana malam bermotif batik Wakaroros. Konsep yang mereka usung menekankan filosofi mendalam tentang keterhubungan antara warisan leluhur dan identitas masa kini.
Dari dinding gua ke atas panggung dunia, motif yang bercerita dalam tiap langkah anggun. Batik wakaroros tak hanya menjadi elemen busana, namun dijadikan sebagai media ekspresi budaya dan simbol perjalanan sejarah. Gaun malam yang dikenakan bukan sekadar simbol kemewahan, tetapi wahana untuk menyampaikan identitas budaya Kutim melalui gaya modern dan elegan.
Busana yang ditampilkan juga menggambarkan harmoni antara warisan nenek moyang Dayak Basap Kutim dengan dunia busana kontemporer, menjadikan karya tersebut bukan hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna.
Keberhasilan pasangan dari Bappeda ini mendapatkan sambutan hangat dari penonton dan dewan juri. Selain keunikan konsep, penilaian juga memperhatikan keutuhan penampilan, interpretasi terhadap tema, dan kekuatan narasi budaya yang disampaikan melalui rancangan busana.
Dengan kemenangan ini, Noviari Noor dan Lely Yusniar bukan hanya membawa pulang piala bergilir, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan instansi pemerintah dapat berperan aktif dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal. (kopi8/kopi13/kopi3)
