Suasana penutupan MTQ ke XLV Tahun 2025. Foto: Vian Pro Kutim
SANGATTA — Komplek Pusat Perkantoran Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim di Bukit Pelangi, Sangatta, berubah menjadi samudra cahaya dan gema lantunan ayat suci pada Jumat (18/72025) malam. Di tengah riuh sorak dan air mata haru, Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) H Seno Aji, menutup secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-45 Tingkat Provinsi Kaltim. Hasilnya, Kutim tidak hanya sukses menjadi tuan rumah, tetapi juga mencatat sejarah dengan menyabet gelar juara umum untuk pertama kalinya dalam sejarah partisipasinya di ajang ini.
“MTQ bukan hanya panggung lomba, tapi medan dakwah dan ukhuwah,” ujar Seno Aji di hadapan ribuan hadirin yang memadati Arena Utama MTQ di Sangatta. “Kutai Timur telah membuktikan bahwa kesungguhan dan semangat kolektif bisa menjadi energi besar untuk prestasi,” tambahnya.

Berdasarkan Keputusan Dewan Hakim MTQ XLV Tahun 2025 Nomor 13, Kutim mengumpulkan 627 poin, jauh melampaui pesaing terdekatnya, Kutai Kartanegara (424 poin) dan Kota Samarinda (419 poin). Angka ini tak hanya cerminan dominasi di berbagai cabang lomba, melainkan juga hasil dari pembinaan berjenjang dan menyeluruh oleh LPTQ Kutim selama beberapa tahun terakhir.
Ketua LPTQ Kutim Rizali Hadi mengaku sangat bangga dan bahagia, setelah mengetahui Kutim dinobatkan sebagai juara umum. Dia menegaskan, prestasi ini bukan hanya milik para peserta, tapi milik seluruh warga Kutim.

“Kami tidak berhenti di sini. Kemenangan ini menjadi cambuk untuk terus berbenah dan meningkatkan mutu qari dan qariah daerah,” sebutnya.
Kafilah Kutim merajai hampir seluruh cabang dengan menempatkan wakil-wakil terbaik di posisi tertinggi. Di golongan Tilawah Dewasa, Nadita Aisyah Fitri menjadi Qariah Terbaik dengan nilai 97,50, dan Suroto Daldy menjadi Qari Terbaik dengan nilai 97,67.

Pada cabang Qira’at Mujawwad Dewasa, Imranul Karim mencetak skor tertinggi 99,33, mempersembahkan emas bagi Kutim. Sementara itu, di cabang Tafsir Bahasa Inggris, nama Muhammad Abdin Syakir dan Sri Endang Budi Astuti dari Kutim menembus tiga besar terbaik. Tak ketinggalan, sektor seni kaligrafi pun dibabat habis oleh Kutim, terutama di kategori Digital dan Mushaf, di mana Arief Anggara dan Muhammad Safrian mencetak nilai hampir sempurna.
Kejutan juga datang dari cabang KTIQ (Karya Tulis Ilmiah Qur’an). Muhammad Yoga Julyanur dari Kutim menjadi penulis terbaik putra dengan nilai 93, unggul tipis atas pesaing dari Berau dan Kutai Kartanegara.

Garis kemenangan ini bukan datang tiba-tiba. Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman, dalam sambutannya, menyebut peran kolektif masyarakat, ulama, guru ngaji, dan seluruh elemen pemerintah daerah sebagai pilar keberhasilan.
“MTQ ini bukan tujuan akhir, melainkan titik berangkat. Semoga cahaya Al-Qur’an yang berkumandang di Sangatta menuntun kita menjadi masyarakat yang Qur’ani,” katanya.
Penutupan MTQ diwarnai pertunjukan spektakuler dari Band Wali yang membawakan lagu-lagu religi dalam balutan suasana spiritual dan hiburan yang seimbang. Ribuan warga Sangatta dan sekitarnya tumpah ruah ke arena, menjadikan malam penutupan sebagai pesta rakyat.
Hingga akhir acara, LPTQ Provinsi belum menetapkan kabupaten/kota mana yang akan menjadi tuan rumah MTQ ke-46 pada 2027 mendatang. Namun, standar tinggi yang ditetapkan Kutim tahun ini diyakini akan menjadi tolok ukur bagi pelaksanaan di masa depan.
Peringkat 10 Besar MTQ Kaltim 2025:
- Kutai Timur – 627 poin
- Kutai Kartanegara – 424 poin
- Samarinda – 419 poin
- Bontang – 294 poin
- Paser – 255 poin
- Balikpapan – 190 poin
- Berau – 176 poin
- Penajam Paser Utara – 122 poin
- Kutai Barat – 26 poin
- Mahakam Ulu – 2 poin
Kemenangan Kutim dalam MTQ ke-45 bukan hanya prestasi kompetisi, tetapi juga afirmasi budaya literasi Al-Qur’an yang tumbuh kuat dari wilayah timur Kalimantan. Gelar juara umum ini adalah hasil dari perjalanan panjang, bukan hadiah instan. (kopi4/kopi3)