Foto: Alvian Prokutim
SANGATTA — Di bawah langit cerah pagi Sangatta, Selasa (22/7/2025), semangat para pegiat olahraga rekreasi tampak membuncah. Pendopo Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi saksi pelepasan resmi kontingen daerah yang akan berlaga di ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat. Acara itu bukan sekadar seremoni, melainkan penegasan komitmen daerah terhadap nilai-nilai kebugaran, budaya, dan kebersamaan.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, hadir langsung untuk melepas kontingen. Didampingi jajaran Forkopimda dan para tokoh olahraga, ia mengenakan jaket kontingen kepada perwakilan atlet. Sebuah momen simbolis yang mengikat harapan seluruh warga Kutim pada pundak para pegiat ini.
“FORNAS ini bukan hanya kompetisi, tetapi ajang silaturahmi dan pemersatu bangsa melalui olahraga berbasis budaya dan tradisi. Saya berharap para atlet Kutim tampil percaya diri, jaga kekompakan, dan tetap menjunjung tinggi sportivitas. Bertandinglah dengan hati, jangan pernah takut kalah, karena setiap langkah kalian di arena adalah kemenangan bagi Kutai Timur,” ujar Ardiansyah dalam sambutannya, dengan nada penuh semangat kepada para hadirin.
Kontingen Kutim akan bersaing dalam 16 cabang olahraga rekreasi, mulai dari ketapel, belogo, gasing, sumpit, hingga senam dan panco, yang menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi lokal. Mereka akan bergabung dengan kontingen besar Kalimantan Timur (Kaltim), bersatu dalam misi memperkenalkan olahraga tradisional sebagai bagian dari identitas bangsa.
FORNAS VIII diperkirakan akan diikuti oleh 15.000 hingga 40.000 peserta dari seluruh Indonesia. Sebanyak 72 Induk Organisasi Olahraga (Inorga) akan berlaga, ditambah 13 inorga eksibisi dan 3 undangan khusus dari Gubernur NTB. Di tengah keragaman itu, Kutim mengusung semangat khas. Kolaboratif, solid, dan menjunjung tinggi rekreasi sebagai ruang ekspresi masyarakat.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kutim Basuki Isnawan, dalam sambutannya menegaskan bahwa keikutsertaan kontingen tidak semata untuk mengejar prestasi, tetapi juga memperkuat relasi antar komunitas di tingkat nasional.
“Prestasi itu penting, tapi partisipasi aktif dan nilai-nilai kebersamaan yang ditanamkan di FORNAS jauh lebih berharga. Kutim datang dengan semangat kolaborasi dan budaya,” ucap Basuki.
Turut hadir dalam pelepasan tersebut Komandan Lanal Sangatta Letkol Laut Fajar Yuswantoro, Wakapolres Kutim Kompol Ahmad Abdullah, anggota DPRD Kutim Syaiful, serta puluhan pegiat dan pendukung olahraga rekreasi.
Ketua KORMI Kutim Angga Redi, juga menyampaikan apresiasinya atas kesiapan dan semangat para pegiat olahraga rekreasi.
“Kontingen ini adalah representasi semangat warga Kutim. Mereka bukan hanya bertanding, tapi juga memperkenalkan budaya, kekayaan lokal, dan semangat rekreasi sehat kepada Indonesia. Jadikan setiap pertandingan sebagai panggung untuk menunjukkan siapa kita: masyarakat yang kuat, sehat, dan bersatu dalam semangat olahraga rekreasi,” ujar Angga.
Apul, salah satu atlet dari cabang panco, mengungkapkan rasa bangganya terpilih mewakili daerahnya. Ia menyebut ini sebagai kesempatan langka yang tak akan disia-siakan.
“Kami sudah berlatih keras dan siap memberikan yang terbaik. Saat kami melangkah ke arena, yang kami bawa bukan hanya kekuatan fisik, tapi juga semangat dan harapan dari seluruh Kutim,” kata Apul.
Pelepasan ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang yang sarat makna. Lebih dari sekadar mengejar medali, para atlet Kutim membawa misi besar. Yaitu memperkenalkan wajah rekreasi rakyat yang sehat, membumi, dan menyatukan.
Dengan keberangkatan ini, Kutim menegaskan dirinya bukan sekadar penonton dalam pentas olahraga nasional. Ia adalah pemain aktif yang percaya bahwa rekreasi bisa menjadi jalan kebudayaan, kesehatan, dan kebersamaan yang menyatukan Indonesia dari akar rumputnya. (kopi4/kopi3)
