TELUK PANDAN – Di bawah rintik hujan Sabtu (4/10/2025) pagi, suasana di Jalan Sempayang, Kecamatan Teluk Pandan, terasa hangat oleh tawa dan semangat warga. Di tengah udara lembap khas pesisir, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman hadir bersama Ketua TP PKK Kutim Ny Siti Robiah, meresmikan wisata pemancingan ikan bandeng. Sebuah langkah kecil namun bermakna besar bagi geliat ekonomi rakyat berbasis potensi lokal.
Pemancingan bandeng ini bukan sekadar tempat rekreasi. Dikelola oleh Kelompok Tani Tambak Sari, kawasan seluas 40 hektare ini menjadi contoh nyata sinergi antara pertanian, perikanan, dan pariwisata rakyat. Lahan tersebut juga difungsikan untuk budidaya ikan bandeng dan udang vaname. Dua komoditas unggulan pesisir Kutim.
Ketua Kelompok Tani Tambak Sari Mugianto, mengungkapkan bahwa dari 40 anggota yang tergabung, kini sekitar 13 orang aktif mengelola tambak dan menghidupkan kawasan wisata pemancingan itu.
“Kami ingin tambak ini tidak hanya menjadi tempat mencari nafkah, tetapi juga ruang wisata yang bisa dinikmati masyarakat. Kami berharap dukungan pemerintah, khususnya Dinas Perikanan, agar produksi meningkat dan ekonomi warga ikut tumbuh,” ujarnya.



Acara peresmian turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, Kepala Dinas Perikanan Kutim, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan, Kepala BKPSDM, Direktur Perumdam Tirta Tuah Benua, serta unsur Forkopimcam Teluk Pandan.
Dalam sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menegaskan, pengembangan tambak rakyat merupakan bagian penting dari 50 program prioritas Pemkab Kutim. Salah satunya adalah target pencetakan 5.000 hektare tambak baru guna memperkuat ketahanan pangan. Sekaligus membuka lapangan kerja di kawasan pesisir.
“Pencetakan tambak ini bukan hanya dengan membuka lahan baru, tetapi juga mengaktifkan tambak-tambak yang selama ini tidak beroperasi. Kita ingin semua potensi yang ada di masyarakat benar-benar produktif,” tegasnya.

Ardiansyah juga menaruh perhatian pada pentingnya pembangunan infrastruktur menuju kawasan tambak. Saat ini, akses jalan ke lokasi masih terbatas. Pemerintah, kata dia, telah merencanakan peningkatan jalan menuju lokasi wisata pada tahun depan agar mobilitas warga dan wisatawan lebih mudah.
Namun, bagi Bupati Kutim, pembangunan ini bukan semata proyek fisik. Lebih dari itu, ia melihat keberadaan wisata pemancingan bandeng sebagai cikal bakal ekonomi rakyat lokal yang mengakar dari potensi pesisir.
“Jika ekonomi rumah tangga kuat, maka ekonomi daerah juga akan tumbuh. Ini yang kita dorong, pembangunan yang menyentuh langsung masyarakat,” tutur Ardiansyah penuh keyakinan.
Momen peresmian berlangsung meriah. Setelah pemotongan pita, sang bupati ikut memancing di kolam utama. Dalam hitungan menit, umpannya disambar bandeng besar, disambut sorak dan tepuk tangan warga. Tak berhenti di situ, ia juga ikut memanen udang vaname berukuran jumbo, hasil tambak unggulan yang menjadi kebanggaan petani setempat.

Lebih dari seremoni, kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Wisata pemancingan bandeng Teluk Pandan diharapkan menjadi contoh model pemberdayaan berbasis potensi lokal. Mengelola alam dengan bijak, menciptakan manfaat ekonomi, serta memperkuat solidaritas sosial di pesisir Kutim.
“Inilah bentuk pembangunan yang kita harapkan, tidak hanya membangun fisik, tapi juga membangun semangat, kebersamaan, dan kemandirian masyarakat,” pungkas Bupati Ardiansyah. (kopi8/kopi4/kopi3)