Beranda Kutai Timur Politik dan Pengabdian, Wabup Kutim Bangga Tokoh Kutim Berkontribusi pada Pembangunan Indonesia

Politik dan Pengabdian, Wabup Kutim Bangga Tokoh Kutim Berkontribusi pada Pembangunan Indonesia

36 views
0

SAMARINDA – Kemeja batik yang dikenakan H Mahyunadi malam itu tampak selaras dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya, cerah. Didampingi sang istri, Ny Hj Masriati, Wakil Bupati Kutai Timur (Wabup Kutim) itu melangkah pasti memasuki Ballroom Hotel Senyiur Samarinda, Senin (27/10/2025) malam. Ia hadir bukan hanya sebagai pejabat daerah mewakili Bupati Kutim, melainkan sebagai kakak yang penuh kebanggaan.

Kebanggaannya memuncak ketika menyaksikan Marsidik, adik kandungnya sendiri, resmi dilantik sebagai Ketua DPD Partai Hanura Kalimantan Timur (Kaltim).

“Saya bangga dan senang karena ada pemuda dari Kutim yang berhasil memimpin partai di tingkat provinsi. Apalagi dia adik saya sendiri,” tutur Mahyunadi dengan mata berbinar.

Namun, kebanggaan itu tak berhenti pada hubungan keluarga semata. Sebagai Wakil Kepala Daerah, Mahyunadi menegaskan rasa hormatnya terhadap para tokoh Kutim yang turut menorehkan kiprah besar dalam dunia politik, baik di tingkat daerah maupun nasional. Ia menyinggung sejumlah nama besar yang pernah membawa harum Kutim di panggung politik Indonesia.

“Banyak tokoh Kutim yang telah membuktikan kapasitasnya. Ada H Mahyuddin, kakak saya yang berkiprah dari Golkar, lalu ke Perindo dan kini di Hanura. Ia bukan hanya tokoh Kutim, tapi juga tokoh Kaltim dan nasional, setelah menjadi Anggota DPR RI, Wakil Ketua MPR RI, serta Wakil Ketua DPD RI,” ujar Mahyunadi.

Tak berhenti di situ, ia juga menyebut almarhum H Awang Faroek Ishak, mantan Bupati Kutim dan Gubernur Kaltim yang pernah menjadi Anggota DPR RI dari Partai NasDem. Selain itu, H Isran Noor, yang juga pernah memimpin Kutim dan Kaltim serta meniti jalan politik di Partai Demokrat dan NasDem, hingga akhirnya memilih jalan pengabdian tanpa partai. Lalu, ada pula H Ardiansyah Sulaiman, kini Ketua DPW PKS Kaltim dan Bupati Kutim, serta H Irwan yang kini berkarya di Pemerintahan Pusat setelah sebelumnya pernah terpilih sebagai legislator di Senayan.

“Dan kini, Marsidik menambah deretan itu. Ia menjadi bagian dari sejarah baru politik Kutim,” ucap Mahyunadi dengan nada penuh makna.

Baginya, semua itu adalah wujud nyata dari semangat yang terpatri dalam semboyan daerah, Tuah Bumi Untung Benua.

“Kita patut bangga. Itu bukti bahwa slogan Kutai Timur bukan hanya kata-kata, tapi telah melahirkan tokoh-tokoh luar biasa,” katanya.

Mahyunadi menegaskan bahwa membangun bangsa tidak selalu melalui jalur birokrasi. Politik, kata dia, juga menjadi medium pengabdian yang mampu melahirkan perubahan konkret.

“Membangun daerah dan negara ini bisa melalui politik. Siapa yang bekerja cerdas dan bekerja keras pasti akan mendapatkan hasil maksimal dalam pembangunan,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan pesan penuh harapan. “Selamat berjuang. Semoga mendapat hasil yang maksimal dan menorehkan catatan sejarah dalam pembangunan”.

Di tengah malam yang hangat di Samarinda, ucapan Mahyunadi seolah menjadi pengingat bahwa perjalanan politik tak melulu tentang kekuasaan, tetapi tentang dedikasi dan pengabdian. Dari tanah Tuah Bumi Untung Benua Kutim untuk Kaltim hingga panggung nasional, kisah itu terus berlanjut. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini