Wakil Bupati Mahyunadi saat memberikan sambutan di Turnamen Bola Voli Open Cup I di Lapangan Voli Desa Saka. Foto: Bagus/Pro Kutim
SANGKULIRANG – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi, secara tegas memastikan komitmen Pemkab Kutim dalam pemerataan infrastruktur dasar, khususnya listrik dan air bersih, di wilayah terpencil. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Turnamen Bola Voli Open Cup I di Lapangan Voli Desa Saka, Kecamatan Sangkulirang, Sabtu (8/11/2025) sore.
Dalam sambutannya, Mahyunadi mengungkapkan bahwa kerinduan masyarakat desa terhadap fasilitas dasar, seperti listrik dan air bersih, akan segera terjawab.
Mahyunadi mengonfirmasi bahwa Desa Saka termasuk dalam daftar penerima manfaat program elektrifikasi tahun ini.
“Alhamdulillah Kutim tahun ini dapat 13 desa yang akan dipasang listrik, termasuk Saka, Mandu Pantai Sejahtera, Mandu Dalam, semuanya insyaallah,” ujar Mahyunadi.

Pernyataan ini sejalan dengan komitmen Pemkab Kutim dan PLN untuk mempercepat realisasi Program Listrik Desa (LISDES) 2025. Desa Saka bersama lima desa lain di Kecamatan Sangkulirang (Mandu Dalam, Mandu Pantai Sejahtera, Pelawan, Peridan, dan Tepian Terap), serta desa-desa lain di Batu Ampar, Bengalon, dan Muara Bengkal, dipastikan akan segera menikmati jaringan listrik.
Selain listrik, Mahyunadi juga menjanjikan pemenuhan kebutuhan air bersih untuk masyarakat.
“Tahun depan kita anggarkan lagi untuk Kutim pemasangan jaringan air besih kepada masyarakat, mudah-mudahan semuanya bisa tercapai,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Mahyunadi juga membeberkan rencana ambisius Pemkab untuk membuka akses di wilayah timur Kutim.
“Tahun depan kita akan membuat jalan tembus dari Kecamatan Sandaran, dari Manubar sampai ke Sandaran sebanyak 13 kilometer. Badan jalan itu adalah dari pihak perusahaan yang membuka,” urainya.
Proyek jalan tembus Manubar-Sandaran ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Kutim membuka keterisolasian wilayah pesisir timur yang masih mengandalkan jalur laut, dengan melibatkan sinergi antara pemerintah dan pihak swasta (perusahaan).
Dalam memastikan program pembangunan berjalan tanpa hambatan dan tepat sasaran, Mahyunadi turut menekankan pentingnya integritas pejabat dan transparansi bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).

“Kalau perusahaan bantu, bantuan itu untuk masyarakat. Jangan untuk Pak Kades saja, jangan untuk pejabatnya saja,” pesannya.
Ia juga secara tersirat menyampaikan pentingnya menjaga jarak dengan pihak perusahaan dengan menolak fasilitas menginap. Sikap ini diambil untuk menjaga kepercayaan publik.
“Supaya masyarakat percaya, kalau masyarakat percaya itu modal utama kita bisa membangun dengan baik,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Desa Saka, Achyanur, menyambut baik komitmen pemerintah dan menyatakan Desa Saka sendiri berencana membangun lahan mini soccer untuk memfasilitasi kegiatan olahraga masyarakat setempat.(kopi5/kopi13)



































