Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wabup Kasmidi Bulang saat menghadiri Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (Radalok) Triwulan II di Samarinda pada Selasa (27/6/2023). Foto: Fuji Pro Kutim
SAMARINDA- Ada tiga tolok ukur penting dalam melaksanakan proses pembangunan. Perihal tersebut disampaikan Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman saat menghadiri Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (Radalok) Triwulan II di Samarinda pada Selasa (27/6/2023). Apa saja tolok ukur dimaksud menurut Bupati? Pertama adalah setiap program kegiatan harus tepat waktu pelaksanaan. Kedua adalah memiliki nilai manfaat yang dapat dinikmati masyarakat sebagai obyek pembangunan. Selanjutnya adalah keberlanjutan (suistainable).
“Ketiga hal ini harus masuk dalam perencanaan awal, sehingga kita bisa mengantisipasi jika ada kendala, kemudian jangan sampai keluar dari koridor rencana,” pesan Bupati Ardiansyah di hadapan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi, para asisten dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kutim.

Dalam arahannya, Ardiansyah mengatakan bahwa kegiatan radalok triwulan II ini merupakan evaluasi dan barometer agar pelaksanaan pembangunan bisa menjadi lebih efektif dan efisien serta tepat waktu. Orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut berharap ada akselerasi pembangunan yang bisa diraih, berdasarkan capaian yang sudah ada. Jadi perangkat daerah yang persentase capaiannya masih kurang harus mampu ditingkatkan. Namun jika ada tantangan dan hambatan dikoordinasikan dengan baik. Ardiansyah juga terus mengingatkan kepada seluruh perangkat daerah agar melaksanakan program dan kegiatan tetap berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku.

“Niat baik juga harus dilaksanakan dengan proses yang benar, jangan sampai tindakan kita bisa berakibat proses hukum,” tegas Ardiansyah. (kopi4/kopi3)