SANGATTA – Upaya pemberian bantuan sosial di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Yayasan Yaga Yingde Group (YYG) patut diacungi jempol. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif ini, yang dirangkai dengan Edukasi Pengembangan 250 Relawan Tim serta Ketua YYG di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim pada Kamis (25/7/2024). Kegiatan ini menghadirkan harapan baru bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu di Kutim, khususnya Sangatta.
Bupati Kutim Ardiansyah menegaskan bahwa dukungan terhadap pendidikan ini sejalan dengan visi misi Pemkab Kutim untuk mewujudkan pelayanan dasar yang merata dan proporsional.
“Kami ingin menyiapkan generasi yang hebat di masa depan. Oleh karena itu, ide yang dikembangkan oleh YYG untuk memberikan bantuan sosial di bidang pendidikan sangatlah signifikan,” ungkap Ardiansyah.

Menariknya, pada tahun anggaran 2024, Pemkab Kutim telah mengalokasikan dana sebesar Rp 21 miliar untuk beasiswa stimulan. Beasiswa ini akan diberikan kepada berbagai kategori, termasuk jalur prestasi dan keluarga berpenghasilan rendah. Ardiansyah menjelaskan pentingnya sinkronisasi data agar penyaluran beasiswa tidak salah sasaran.
“Kami sudah membentuk tim verifikasi dan validasi data bagi calon penerima beasiswa. Data penerima beasiswa harus akurat agar tidak terjadi tumpang tindih,” tambah Bupati.
Tak hanya itu, Pemkab Kutim juga berkomitmen memberikan bantuan berupa pakaian sekolah dan buku paket pelajaran bagi seluruh peserta didik SD dan SMP Negeri pada anggaran perubahan 2024. Setiap peserta didik akan menerima seragam merah-putih, pramuka, batik, baju olahraga, serta buku paket.

“Dengan begitu, orang tua tidak perlu merasa terbebani dengan biaya pendidikan dan dapat lebih fokus mengarahkan anak-anak mereka untuk belajar,” ujar Ardiansyah.
Program BPJS Kesehatan, yang digaungkan Pemerintah Kutim, juga diharapkan bisa memberikan jaminan bagi masyarakat saat berobat. Ardiansyah menjelaskan bahwa dukungan ini mencakup beberapa kategori, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah dan purna tugas.
“Bagi warga yang belum memiliki BPJS, kami mengimbau untuk segera melapor ke RT, kepala desa, atau Dinas Kesehatan agar dapat ditindaklanjuti,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua YYG Kaltim Habibi, mengungkapkan komitmen yayasan dalam mendukung masyarakat di tengah masa sulit. Pada kegiatan ini, bantuan pendidikan disalurkan kepada 11 siswa kurang mampu, yang diharapkan dapat meringankan beban mereka dalam memperoleh pendidikan.
“Kami menargetkan untuk menyalurkan 20 ribu paket bantuan di tahun 2024,” katanya.

Para penerima bantuan tampak bersyukur dan mengungkapkan terima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan oleh YYG. Mereka berharap bantuan ini akan sangat membantu, khususnya dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka.
“YYG akan terus berupaya melakukan kegiatan sosial serupa, tidak hanya di Sangatta tetapi juga di seluruh Kalimantan Timur,” pungkas Habibi.
Kegiatan ini tidak hanya memberi harapan bagi siswa yang kurang mampu, tetapi juga menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan generasi yang cerdas serta sejahtera di masa depan. Dengan berbagai program yang telah dicanangkan, Kutim menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kesejahteraan pendidikan dan kesehatan bagi seluruh masyarakatnya. (kopi4/kopi3)