Beranda Kutai Timur Pemuda Kutim Isi Kemerdekaan, Seruan Mahyunadi di Usia 80 Tahun Republik Indonesia

Pemuda Kutim Isi Kemerdekaan, Seruan Mahyunadi di Usia 80 Tahun Republik Indonesia

84 views
0

Momen Upacara Bendera Merah Putih. Foto: Vian Pro Kutim

SANGATTA – Sore yang teduh di Halaman Kantor Bupati, Pusat Perkantoran Pemerintaj Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), di Bukit Pelangi, Sangatta Utara, menjadi saksi peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia ketika Wakil Bupati Kutai Timur (Wabup Kutim) H Mahyunadi, memimpin upacara penurunan bendera. Usai upacara, Mahyunadi menyampaikan pesan yang menembus batas seremoni, ajakan kepada generasi muda di Kutim untuk tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga mengisinya dengan kontribusi nyata bagi bangsa.

“Sekarang tugas generasi muda adalah mengisi kemerdekaan dengan karya nyata sesuai bakat dan profesinya masing-masing. Pemuda adalah estafet kepemimpinan nasional,” ujar Mahyunadi tegas, usai rangkaian upacara pada Minggu, (17/8/2025).

Mahyunadi mengingatkan, sejarah bangsa Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran kaum muda. Mayoritas tokoh pergerakan dan pejuang kemerdekaan, kata dia, adalah mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Semangat itu, menurutnya, harus diwarisi dalam bentuk kerja cerdas, kejujuran, dan kesiapan menghadapi persaingan global.

“Jangan berpangku tangan, jangan nakal, jangan curang. Harus bekerja cerdas, jujur, dan rajin berdoa. Persiapkan diri untuk bersaing secara global,” serunya.

Wabup juga menekankan pentingnya menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat Kutim yang majemuk. Ia mengingatkan generasi muda agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang memecah belah persatuan.

“Saya mengajak pemuda untuk bersinergi dengan pemerintah, menjaga dan merawat kebhinekaan yang kita miliki. Jangan terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah. Persatuan dan suasana damai adalah fondasi utama dalam proses pembangunan,” katanya.

Di luar retorika, Mahyunadi menyoroti program konkret yang tengah dijalankan Pemkab Kutim dalam bidang pendidikan. Mulai dari Bea Siswa Kutim Tuntas, bantuan seragam sekolah, buku, dan sepatu bagi siswa, hingga pengadaan kendaraan operasional untuk kepala sekolah. Semua ini disebutnya sebagai investasi jangka panjang untuk melahirkan sumber daya manusia unggul.

“Semua ini adalah investasi jangka panjang. Kami ingin memastikan seluruh anak di Kutai Timur punya akses pendidikan yang layak. Itu modal utama untuk menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas,” tambahnya.

Baginya, tantangan kemerdekaan hari ini bukan lagi perang melawan penjajah bersenjata, melainkan perjuangan menghadapi kemiskinan, kebodohan, dan keterbatasan. Karenanya, ia menegaskan bahwa pemuda harus hadir sebagai aktor perubahan.

“Jangan hanya jadi penonton. Ambil peran, siapkan diri, dan ikut membangun. Dengan semangat kebersamaan, saya yakin Kutai Timur bisa jadi daerah yang maju, sejahtera, dan tetap rukun dalam keberagaman,” pungkasnya.

Peringatan HUT RI di Kuti. tahun ini pun tak sekadar menjadi simbol seremonial, tetapi juga momentum refleksi, bahwa masa depan daerah dan bangsa bertumpu pada keberanian generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan kerja nyata. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini