Beranda Kutai Timur Agribisnis Orientasi Global jadi Arah Baru Pembangunan Kutim

Agribisnis Orientasi Global jadi Arah Baru Pembangunan Kutim

8 views
0

Momen penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penyaluran kredit budidaya pisang kepok grecek antara Bankaltimtara dengan Koperasi Produsen Taruna Bina Mandiri di Gedung Utama Bankaltimtara. Foto: Vian Prokutim

SAMARINDA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menegaskan langkah pembangunan daerah terus diarahkan pada penguatan sektor agribisnis sebagai pilar utama, meninggalkan ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan. Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman menekankan bahwa Pemkab berkomitmen mendorong produk lokal naik kelas dengan orientasi pasar global. Bentuk dukungan tidak hanya melalui akses modal, tetapi juga pelatihan, pendampingan, serta pengembangan kapasitas petani.

“Sudah saatnya Kutim tidak lagi terlalu bergantung pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Arah pembangunan Kutim sekarang adalah agribisnis dalam arti luas. Dengan memaksimalkan potensi pertanian, perkebunan, dan peternakan, kita ingin menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat sekaligus menyiapkan produk lokal agar mampu bersaing di pasar global,” kata Ardiansyah Sulaiman usai menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penyaluran kredit budidaya pisang kepok grecek antara Bankaltimtara dengan Koperasi Produsen Taruna Bina Mandiri di Gedung Utama Bankaltimtara, Samarinda, Rabu (24/9/2025).

Ardiansyah menyebut sejumlah komoditas unggulan Kutim yang berpotensi mendunia, mulai dari pisang kepok grecek di Kaliorang, nenas madu Batu Ampar, cokelat Karangan, karet dan lada Long Mesangat, hingga padi Kaubun. Menurutnya, kunci penguatan terletak pada manajemen koperasi agar petani tidak berjalan sendiri-sendiri.

“Dengan sinergi ini, saya yakin produk lokal Kutim akan menjadi simbol kebangkitan ekonomi kerakyatan yang berorientasi global,” tambahnya.

Dukungan terhadap pengembangan agribisnis juga ditegaskan Direktur Utama Bankaltimtara, Muhammad Yamin. Ia menjelaskan, program Pengembangan Ekonomi Daerah (PED) yang diinisiasi bersama OJK, BI, dan pemerintah daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menempatkan pisang kepok grecek sebagai komoditas strategis berorientasi ekspor.

“Pisang kepok grecek dipilih karena sudah menjadi komoditas unggulan Kaltim, berprospek pasar domestik maupun ekspor ke Malaysia dan Singapura. Koperasi Produsen Taruna Bina Mandiri menjadi offtaker utama, membina sekitar 600 petani di Kaliorang, Sangkulirang, dan Kaubun, dengan potensi pengembangan lahan hingga 250 hektar,” jelasnya.

Ia merinci, kebutuhan investasi per hektar untuk kebun pisang mencapai Rp30,2 juta, dengan peluang pembiayaan perbankan Rp21,14 juta atau sekitar 65 persen yang disokong Bankaltimtara. Dijelaskan olehnya, komitmen Bankaltimtara mendukung pembiayaan produktif pertanian, memperluas layanan dan literasi keuangan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan ekspor. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Dengan arah baru pembangunan ini, Kutim menempatkan agribisnis sebagai motor penggerak ekonomi jangka panjang. Demi membuka lapangan kerja, sekaligus memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini