Teks: suasana stan pameran Dinkes Kutim di PRK Expo 2025 di Bukit Pelangi. (Fuji Pro Kutim)
SANGATTA – Riuh rendah musik, cahaya gemerlap dan tawa pengunjung mewarnai suasana Pekan Raya Kutai Timur (PRK) Expo 2025 di Bukit Pelangi. Namun di antara ratusan stan pameran yang berjajar, ada satu yang menjadi pusat perhatian, Stan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Dinkes Kutim). Di tempat inilah denyut kepedulian terhadap kesehatan berpadu dengan semangat perayaan Hari Jadi ke-26 Kabupaten Kutim.
Sejak hari pertama dibuka, Stan Dinkes Kutim tak pernah sepi. Ratusan warga dari berbagai usia antre setiap hari untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.
“Setiap hari bisa mencapai sekitar 300 orang yang datang untuk memeriksakan diri,” ujar Sugeng Santoso, perwakilan dari Bagian Promosi Kesehatan Dinkes Kutim, saat ditemui di lokasi kegiatan.

Berlangsung sejak 18 hingga 23 Oktober 2025, Dinkes Kutim membuka layanan pemeriksaan kesehatan lengkap bagi masyarakat. Mulai dari pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat, hingga inovasi terbaru berupa tes Heart Rate Variability (HRV), yakni pemeriksaan untuk menilai fungsi sistem saraf otonom yang memengaruhi kerja jantung. Meski bukan pemeriksaan langsung terhadap pembuluh darah, hasil HRV dapat memberikan indikasi dini terkait risiko masalah kardiovaskular dan tingkat stres seseorang, baik fisik maupun psikis.
Antusiasme pengunjung terlihat jelas. Mereka bergantian duduk di meja pemeriksaan, sebagian menunggu hasil tes sambil berbincang santai dengan tenaga kesehatan. Pelayanan dilakukan dalam dua sesi setiap harinya. Pagi pukul 09.00-16.00 WITA dan malam pukul 16.00-22.00 WITA. Sebanyak 36 tenaga medis dikerahkan secara bergantian, terdiri atas dokter, perawat, bidan, apoteker, serta tenaga kesehatan lain.
“Masyarakat sangat antusias dengan adanya pemeriksaan gratis dari Dinas Kesehatan,” ujar Sugeng menambahkan.
Layanan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah menjadi yang paling banyak diminati. Namun daya tarik stan Dinkes Kutim tidak berhenti di situ. Di sela-sela pelayanan medis, pengunjung juga disuguhi edukasi kesehatan dengan pendekatan interaktif. Mereka bisa mengikuti kuis-kuis seputar gaya hidup sehat, bahaya merokok, hingga pentingnya menjaga kesehatan mental. Bagi yang beruntung, panitia menyediakan souvenir menarik berupa tumbler, mug, dan kaos bertema hidup sehat.
“Kuis dan hadiah kecil ini membuat pengunjung senang, tapi yang lebih penting, pesan kesehatannya sampai,” kata Sugeng.

Selain itu, Dinkes Kutim juga menyelenggarakan penyuluhan bahaya HIV/AIDS, edukasi tentang manfaat BPJS Kesehatan, serta promosi pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Semua disampaikan dengan cara yang ringan, bersahabat, dan mudah dipahami.
Tujuan utama keikutsertaan Dinkes Kutim di ajang PRK Expo 2025, lanjut Sugeng, bukan sekadar memperkenalkan program kerja, melainkan menghadirkan pelayanan kesehatan lebih dekat kepada masyarakat melalui pendekatan edukatif dan menyenangkan.
Dengan konsep pelayanan yang ramah, inovatif, dan sarat manfaat, stan Dinkes Kutim berhasil menjelma menjadi ruang perjumpaan antara edukasi, hiburan, dan kepedulian terhadap kesehatan publik. Di tengah gegap gempita expo, denyut nadi kemanusiaan dan semangat hidup sehat terasa mengalir hangat dari stan sederhana itu, sebuah pengingat bahwa kesehatan adalah fondasi utama kemajuan masyarakat Kutim. (kopi3)
































