Pjs Bupati Kutim Moh Jauhar Efendi menjadi Inspektur Ucapara Peringatan Hari Pahlawan tahun 2020 (Foto : Wahyu Yuli Artanto)
SANGATTA – Hari ini diseluruh pelosok tanah tanah air dan perwakilan RI di luar negeri, serentak melaksanakan upacara bendera dan mengheningkan cipta selama 60 detik. Untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November 2020. Secara umum kegiatan berlangsung hikmat, meskipun ditengah pandemi COVID-19. Tentunya dengan jumlah peserta yang terbatas dan disesuaikan dengan protokol kesehatan.
Termasuk Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pun turut menggelar kegiatan serupa. Dihelat di lapangan Kantor Bupati, Selasa (10/11/2020). Upacara yang dipimpin Pjs Bupati Kutim Moh Jauhar Efendi ini berjalan lancar. Peserta upacara terdiri dari TNI-POLRI dan Satpol PP dengan jumlah terbatas. Ucapara peringatan Hari Pahlawan ini juga diikuti Ketua DPRD Kutim Joni, Wakil Ketua DPRD Arfan, Sekretaris Kabupaten H Irawansyah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD). Para Asisten, Staf Ahli Bupati, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para veteran serta tamu undangan lainnya.
Menteri Sosial RI Juliari P Batubara dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pjs Bupati Moh Jauhar Efendi menyampaikan, Hari Pahlawan tidak sekedar diingat pada setiap 10 November saja, namun lebih dari itu. Perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu terus dikenang sepanjang masa oleh semua warga negara RI.

“Sebagaimana tema Hari Pahlawan tahun 2020 yaitu ‘Pahlawanku Sepanjang Masa’. Apa yang telah dilakukan para pahlawan kiranya dapat mengatasi dan memotivasi kita semua untuk meneruskan perjuangan mereka,” sebutnya.
Kalau dulu rakyat berjuang dengan mengangkat senjata, maka sekarang rakyat Indonesia berjuang melawan berbagai permasalahan bangsa. Seperti kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham-paham radikal dan termasuk berjuang melawan pandemic COVID-19.
Meskipun dalam masa pandemi COVID-19, Peringatan Hari Pahlawan 2020 diharapkan dapat berlangsung hikmat dan tidak kehilangan makna. Bahkan dapat memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa. Agar terus bersatu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.

“Nilai-nilai kepahlawanan seperti percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, rela berkorban, pantang menyerah, suka membantu, bergotong royong, perlu terus dirawat dan dipupuk. Agar dapat tumbuh bersemi di dalam hati sanubari setiap rakyat Indonesia,” terangnya.
Semangat kepahlawanan yang terus menyala, sambungnya, dapat dijadikan sebagai motor penggerak dalam upaya mengisi kemerdekaan. Untuk mewujudkan cita-cita para pendiri negeri ini. (hms15/hms3)