Beranda Pemerintahan Serah Terima Data Desa Kelurahan Presisi IPB ke Pemprov Kaltim – Acuan...

Serah Terima Data Desa Kelurahan Presisi IPB ke Pemprov Kaltim – Acuan Membangun, PPU Pilot Project, Kutim Bakal Ikuti

368 views
0

Momen Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik membuka kegiatan Serah Terima Data Desa Kelurahan Presisi di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Foto: Fuji Pro Kutim

BALIKPAPAN – Serah terima hasil data desa dan kelurahan presisi di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), antara Fakultas Ekologi Institut Pertanian Bogor (IPB) University dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) serta BPD Kaltim – Kaltara, turut dihadiri Asisten Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kabupaten Kutai Timur (Pemkesra Seskab Kutim) Poniso Suryo Renggono. Poniso hadir mewakili Bupati Kutim pada acara yang dilangsungkan di Hotel Novotel, Balikpapan, Jumat (16/2/2024).

Kegiatan yang dibuka Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik ini dimulaikan sejak pukul 09.00 WITA turut dihadiri Rektor IPB Prof Dr Ari Satria, Sekretaris Pemprov Kaltim Sri Wahyuni, Kepala DPMPD Kaltim Anwar Sanusi, beberapa Anggota DPRD Kaltim, perwakilan 10 Kabupaten dan Kota se-Kaltim. Direksi PT BPD Kaltim (Bankaltimtara) serta para Kades dan Lurah se-PPU. Data desa dan kelurahan presisi yang dicanangkan di PPU untuk wilayah Kaltim ini rencananya bakal di implementasikan di daerah di Kaltim.

Rektor IPB Prof Dr Ari Satria menjelaskan bahwa program ini hingga 2024 sudah menyentuh 4550 data desa presisi. Mendata potensi masing-masing desa. Sehingga desa menjadi lebih maju dan menikmati keunggulan sumber dayanya. Selain data desa dan kelurahan presisi, Ari menyebut pihaknya juga tengah mengembangkan pusat plasma nutfah di Ibu Kota Nusantara, untuk pelestarian genetik satwa langka.

“Reklamasi pascatambang, pemulihan hutan dan pengembangan potensi pangan. Kami berharap semoga kerja sama antara IPB dengan Pemprov Kaltim dan daerah di Kaltim terus berjalan semakin baik,” harapnya. Lebih jauh dijelaskan, data desa dan kelurahan presisi, menyuguhkan data yang lengkap dan akurasinya terukur terkait informasi kependudukan, ekonomi, sosial dan pendidikan masyarakat.

“Data ini cukup komplit dan terukur sampai ada data per rumah. Data ini kalau semua desa punya, semua perencanaannya bisa terselesaikan dengan baik,” sebutnya. Pendataan desa dan kelurahan presisi penting sebagai cara mewujudkan mandat negara untuk menyejahterakan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu dengan data akurat. Dengan kata lain, jika data desa dan kelurahan presisi ini bisa diselesaikan, maka permasalahan pembangunan bisa diselesaikan. Selanjutnya sebagai rangkaian kegiatan, juga dilakukan serah terima peta administrasi serta buku monografi data desa dan kelurahan presisi, dari pihak IPD kepada Pemprov Kaltim, untuk selanjutnya diserahkan kembali kepada Pemkab PPU.

Dekan IPB Sofyan Sjaf yang menjadi penggagas program ini menambahkan, tingkat akurasi program ini memiliki akurasi tinggi karena pendataan dilakukan melalui sensus. PPU digarap sebagai daerah penyangga IKN. Data ini mencegah salah sasaran untuk menentukan warga miskin, kurang mampu dan lainnya. Guna mendukung tujuan pembangunan nasional yang fokus pada kebutuhan dasar masyarakat yakni kesra.

Data desa dan kelurahan presisi merupakan data yang memiliki tingkat akurasi dan ketepatan tinggi. Untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa yang sesungguhnya. Data tersebut diambil, divalidasi, dan diverifikasi oleh warga desa dibantu pihak luar desa, seperti para pemuda yang ahli IT (Information Technology).

“Data tersebut diperoleh menggunakan pendekatan Drone Participatory Mapping (DPM), sebuah pendekatan inklusif yang menempatkan relasi antara manusia dan teknologi untuk melakukan pengumpulan data desa presisi. Dengan mempertimbangkan dimensi spasial, teknologi digital, partisipasi warga dan sensus, by name by coordinate (berdasarkan nama dan koordinat),” katanya memaparkan.

Pj Bupati PPU Makmur Marbun menyampaikan bahwa program ini diimplementasikan di PPU dengan fokus di 40 desa dan kelurahan di luar daerah yang masuk wilayah IKN. Total di PPU memiliki 30 desa dan 24 kelurahan. Dia menegaskan program ini menjadi langkah yang sangat maju khususnya dalam hal pendataan. Ia pun meyakini data desa dan kelurahan presisi menjadi dasar perencanaan pembangunan di PPU sebagai serambi IKN.

“Sehingga pembangunan tidak salah sasaran dan berkelanjutan. Bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara tepat sasaran dan tepat guna. Data ini menjadi penting dalam pengelolaan potensi desa. Untuk merancang pembangunan daerah dan data desa presisi ini menjadi dasar bagi kami dalam melaksanakan pembangunan,” ujarnya.

Direktur Utama Muhammad Yamin menyampaikan bahwa pihaknya menjadi stakeholder yang mendukung program ini melalui program corporate social responsibility (CSR) secara berkelanjutan dan bertahap.

“Sejalan visi Bankaltimtara Menjadi The True Regional Champion yang kuat, kompetitif dan kontributif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkelanjutan. Serta beberapa misi seperti mengembangkan bisnis dan layanan perbankan yang berorientasi solusi serta berbasis teknologi. Menjadi pendukung utama program pembangunan ekonomi dan menopang pemberdayaan perekonomian rakyat,” ujarnya.

Sedangkan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menegaskan, jika ingin mengatasi kemiskinan di Kaltim sangat mudah. Dengan data desa dan kelurahan presisi maka semua bisa diidentifikasi. Contohnya kalau ada warga memiliki rumah belum layak, maka rumahnya yang diatasi dengan bedah rumah. Begitu pula jamban, kesehatan hingga infrastruktur. Data ini juga menyiapkan data pemilih pemula, manula, stunting, data kendaraan serta lainnya.

“Data jangan disimpan, data dipakai untuk intervensi dalam mengatasi permasalahan pembangunan. Sehingga anggaran Pusat, Kaltim dan Kabupaten Kota bisa maksimal dan sinergi dalam penggunaannya,” tegasnya.

Akmal lebih jauh meyakini bahwa data ini hadir sebagai jawaban sebagai dasar untuk membangun tepat sasaran. Bisa dilakukan sinergi antara pemerintah dan swasta. Dengan data ril sehingga realisasi bisa dilaksanakan sesuai target. Berikutnya ia meminta agar data selalu di perbaharui dengan melibatkan kades sebagai wali data. Terakhir dia berharap Kaltim tumbuh menjadi daerah yang hebat, hingga suatu saat daerah lain belajar kepada Kaltim. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini