Beranda Kutai Timur Ardiansyah Instruksikan Perangkatnya Penuhi Kebutuhan Desa Persiapan Tepian Budaya

Ardiansyah Instruksikan Perangkatnya Penuhi Kebutuhan Desa Persiapan Tepian Budaya

293 views
0

BENGALON- Saat kunjungan kerja ke Kecamatan Bengalon, Senin (6/5/2024), Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman menyelesaikan beberapa agenda kerja. Mengikuti Pesta Panen Mecaq Undat di Desa Persiapan Tepian Budaya, Desa Tepian Langsat dan meresmikan Gedung Kantor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tepian Langsat. Kegiatan dimaksud turut dihadiri Wabup H Kasmidi Bulang. Selain itu juga ada Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (Kadis TPHP) Dyah Ratnaningrum, Camat Bengalon Suharman. Kemudian juga hadir Kepala Desa (Kades) Tepian Langsat Zeky Hamszah, Pj Kades Persiapan Tepian Budaya Syuhada, unsur Forkopimcam serta ratusan masyarakat.

Pj Kades Tepian Budaya Syuhada melaporkan, kegiatan Pesta Panen Mecaq Undat dilaksanakan rutin setiap tahun pada bulan Mei. Sengaja dilaksanakan untuk pelestarian budaya warisan nenek moyang. Dengan dihuni sebanyak 316 kepala keluarga, wanita berhijab tersebut berharap Desa Persiapan Tepian Terap segera menjadi desa definitif.

“Mendukung semangat otonomi daerah. Kami juga meminta fasilitas sarana dan prasarana desa agar dapat dipenuhi. Seperti Kantor Desa, LPM, kebutuhan Tim Penggerak PKK hingga semenisasi jalan yang menghubungkan desa,” harapnya.

Tak hanya itu, dia juga berharap Pemkab Kutim mendukung program pembangunan gedung SMP dan sekolah lainnya. Mendukung program itu, Syuhada mengaku pihaknya telah menyiapkan lahan pembangunan. Harapan lainnya adalah kehadiran listrik masuk desa, karena sampai saat ini warganya masih menggunakan genset. Mendukung pelestarian budaya, pihaknya juga meminta agar pemerintah membangunkan Balai Adat. Sebab hingga saat ini bangunan yang difungsikan sebagai Balai Adat masih merupakan warisan para transmigran.

Sedangkan Kades Tepian Langsat Zeky Hamszah menjelaskan bahwa mayoritas warga di Tepian Budaya memiliki profesi bertani dan berladang. Kendati demikian ia berjanji, saat ada pemekaran wilayah maka tidak akan menjadi desa tertinggal.

“Di desa ini akan ada 100 hektare kebun sawit. Saat ini sudah memiliki hasil Rp 25 juta per bulan dan dibayarkan setiap tiga bulan. Hasilnya untuk PADes (Pendapatan Asli Desa),” sebutnya.

Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman dalam sambutanya menyampaikan beberapa hal. Menanggapi Pj Kades Tepian Budaya, Ardiansyah menjelaskan bahwa sesungguhnya desa dimaksud sudah definitif, tapi masih belum boleh untuk memilih kades, karena terkait dengan pesta demokrasi Pemilu. Karena itu Kemendagri belum menurunkan nomor induk desa
Pascapemilu. Namun semua nomor induk desa di seluruh Indonesia akan diterbitkan dalam waktu dekat.

“Untuk itu pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)-nya bisa mempersiapkan Pilkades,” pinta Ardiansyah pada hal pertama yang disampaikannya.

Perihal kedua, terkait infrastruktur pendidikan, Bupati menegaskan akan memerintahkan Kadisdikbud untuk mempersiapkan pembangunan sekolah. Berkoordinasi dengan pemerintah desa. Namun menurut Ardiansyah menegaskan bahwa masalah saat ini bukanlah sekolahnya, tapi siapa gurunya. Karena Pemkab Kutim tidak lagi dibenarkan mengangkat guru honorer. Tiga, infrastruktur penerangan, Ardiansyah menjelaskan kepada seluruh warga yang hadir bahwa PLN sudah melakukan pengecekan lapangan.

“Mudah-mudahan tidak lama (listrik PLN bisa dinikmati),” harap Ardiansyah.

Empat, terkait akses jalan Bupati berjanji akan segera memprogramkan peningkatan menjadi lebih representatif dan secepatnya direalisasikan. Paling tidak dalam waktu depat dapat ditangani melalui program swakelola. Lima, terkait kegiatan panen, Bupati mengajak Kadis TPHP agar mengidentifikasi potensi desa. Apakah mungkin membuka cetak sawah baru, guna meminimalisasi pembukaan padi ladang yang erat dengan kegiatan pembakaran lahan.

“Sehingga ke depan tidak hanya (produksi) padi gunung, tapi juga padi sawah,” harapnya.

Enam, terkait penyediaan air bersih, Bupati menginstruksikan Kades agar berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Perumdam TTB Kutim. Sehingga penyediaan air bersih bisa dipenuhi sementara melalui program Spamdes. Tak lupa ia menyampaikan apresiasinya karena walau masih berstatus desa persiapan ternyata sudah memiliki PADes yang jika dibulatkan potensinya menjadi Rp 300 juta. Ditambah lagi ke depan setelah menjadi desa definitive, maka akan ada ADD dan DD yang bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kemajuan desa.

Agar desa semakin maju, Bupati menyarankan agar masyarakat bisa mengembangkan potensi sumber daya alam (SDA) lainnya. Khususnya pengembangan ekonomi kerakyatan dan budidaya komoditi tanaman pisang Kepok Grecek yang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) telah dimiliki Kutim serta permintaannya mencapai 500 ton per tahun. Permintaan pasar yang besar namun petani Kutim belum mampu memenuhinya menjadi potensi untuk ditindak lanjuti. Bahkan buka saja bahan baku pisang Kepok Grecek semata, melainkan pasar internasional juga sudah meminta produk turunan. Seperti keripik, pisang Kepok Grecek rebus serta pucuk daun singkong rebus yang diminati Jepang. Agar tak lagi bergantung pada pertambangan, masyarakat juga diajak untuk mengembangkan nanas, karet hingga coklat. Mengolah lahan yang tadinya tidak produktif, menjadi lebih produktif.

“Karena nantinya manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat. Selamat pesta panen, mudah-mudahan setelah syukuran ini, panen tahun depan lebih meningkat,” tutup Ardiansyah.

Di akhir kegiatan, dipimpin Bupati, seluruh undangan yang hadir melaksanakan ritual adat Mecaq Undat, yakni menumbuk beras ketan di lesung yang panjangnya sampai 15 meter. Sehingga bisa memuat puluhan orang untuk menumbuk bersamaan. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini