Beranda Entertainment Pesta Panen Kensedan Adat Dayak Basap di Melawai – Simbol Keberagaman dan...

Pesta Panen Kensedan Adat Dayak Basap di Melawai – Simbol Keberagaman dan Semangat Pembangunan Kutim

229 views
0

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat memberikan sambutan di Pesta Panen Kensedan Dayak Basap. Foto: Yuni/Pro Kutim

SANGKULIRANG – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, turut memeriahkan perayaan Pesta Panen Kensedan Adat Dayak Basap di Dusun Melawai, RT 04, Desa Tepian Terap, Kecamatan Sangkulirang, Sabtu (6/7/2024). Perayaan tahunan yang telah menginjak tahun ke-18 ini menjadi ajang penting bagi masyarakat setempat untuk merayakan hasil panen dan mempererat tali silaturahmi.

Bupati Ardiansyah Sulaiman yang baru saja menyelesaikan kunjungan kerjanya di Desa Manubar, Sandaran, untuk meresmikan Gedung BPU Desa Manubar, tiba di Dusun Melawai dengan disambut tarian khas Dayak Basap yang dipersembahkan oleh Sanggar Tari Dusun Melawai. Antusiasme warga menyambut kedatangan Bupati terlihat dari senyum lebar dan sambutan hangat yang diberikan.

Ketua Umum KT MKS, Barnabas Jejer, menyampaikan harapannya agar semangat kensedan ini dapat meningkatkan kualitas spiritual masyarakat. “Dengan semangat kensedan ini, mari kita tingkatkan kualitas spiritual kita agar mampu bersyukur dan berbuat kebaikan untuk menjadikan Kutim Hebat, Kaltim Berdaulat, IKN Jaya menuju Indonesia Emas,” ujarnya penuh semangat.

Sebagai bentuk penghormatan, Barnabas Jejer memberikan cenderamata berupa anjat kepada Bupati Ardiansyah. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Ketua TP PKK Kutim, Siti Robiah, perwakilan Lembaga Adat Samsul Bahri, serta pejabat pemerintahan kecamatan setempat.

Bupati Ardiansyah dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas keberlangsungan acara ini. “Saya mengucapkan selamat atas pelaksanaan pesta panen yang telah berlangsung. Acara ini penting sebagai wujud syukur dan kebersamaan kita,” ujarnya. Meskipun kunjungannya singkat, Ardiansyah berjanji akan selalu mendukung acara-acara adat dan tradisi yang mempererat masyarakat Kutim.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menyampaikan permohonan maaf karena harus segera melanjutkan agenda lainnya, yaitu menghadiri undangan pernikahan di Bengalon. “Saya berjanji untuk datang meskipun waktunya malam. Dan kebetulan malam ini juga saya diundang ke acara di Bengalon,” ujarnya singkat.

Perayaan Pesta Panen Kensedan Adat Dayak Basap ini tidak hanya menjadi ajang syukur atas hasil panen, tetapi juga sebagai simbol keberagaman budaya dan semangat pembangunan di Kutai Timur. Semangat dan antusiasme yang terpancar dari acara ini diharapkan dapat terus memupuk rasa kebersamaan dan mendorong pembangunan daerah menuju masa depan yang lebih gemilang. (kopi9/kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini